Laba BTPN Syariah (BTPS) Rp263,6 Miliar pada Kuartal I/2024

Bisnis.com,26 Apr 2024, 16:52 WIB
Penulis: Hendri T. Asworo
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk atau BTPN Syariah di Jakarta./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) mengumumkan mencatatkan laba bersih sebesar Rp263,66 miliar pada kuartal I/2024. Sebagai perbandingan, laba BTPS mencapai Rp424,68 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Capaian ini ditopang penyaluran pembiayaan sebesar Rp10,9 triliun berbanding Rp11,36 triliun pada 3 bulan pertama 2023. Sementara, rasio keuangan perusahaan disebut juga terjaga. BTPS mencatat Return on Asset (RoA) berada pada level 6,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) 47,6%.

“Ini menunjukkan kesehatan Bank untuk terus bertumbuh di masa mendatang,” Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (26/4/2024).  

Menurutnya, mengawali 2024 kinerja BTPN Syariah tetap terjaga. Saat ini perusahaan menjalankan strategi selektif dalam menyalurkan pembiayaan serta program pendampingan yang semakin intensif ke masyarakat inklusi.

"Kinerja yang terjaga tak lepas dari upaya kami yang semakin intensif dalam melakukan pendampingan serta menyalurkan pembiayaan yang selektif. Hal ini sebagai wujud komitmen kami yang senantiasa loyal dalam memberdayakan masyarakat inklusi," ujar Fachmy.

Sementara itu Nelci, salah satu nasabah BTPN Syariah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku terbantu dengan program Bestee yang diberikan oleh BTPN Syariah. Sebelumnya, nasabah yang memproduksi kain tenun ini hanya dapat menjual secara offline, tetapi setelah mendapatkan pendampingan melalui program Bestee, Nelci dapat memasarkan produknya lebih luas melalui media sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

"Melalui program Bestee, kini saya dapat mempromosikan kain tenun di media sosial. Pelanggan saya sekarang bertambah bahkan sampai Jakarta. Khusus di Desember 2023 pendapatan saya sampai Rp40 juta, melebihi dari omzet saya sebelumnya yang hanya sekitar Rp1 juta-Rp2 juta per bulan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini