Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara milik kongsi Grup Salim dan Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) merancang manuver untuk melenyapkan defisit melalui kuasi reorganisasi. Pada saat yang sama, BUMI juga akan menggenjot kinerja dengan membidik pendapatan hingga US$6,6 miliar pada 2024.
Direktur BUMI, Dileep Srivastava mengatakan, proposal kuasi reorganisasi yang diajukan pada 23 April 2024 bertujuan untuk mengimbangi laba ditahan negatif dengan premi saham yang tercatat. Untuk memuluskan kuasi reorganisasi, BUMI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Mei 2024.
"Kami meminta persetujuan dari pemegang saham dan regulator [OJK]. Jika berhasil, hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk membagikan dividen," ujar Dileep kepada Bisnis, Sabtu (27/4/2024).