BNI (BBNI) Raup Laba Bersih Rp5,32 Triliun pada Kuartal I/2024

Bisnis.com,29 Apr 2024, 17:46 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Royke Tumilaar didampingi jajaran Direksi lainnya memberikan paparan di sela-sela kunjungan BNI ke kantor redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) membukukan laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp5,32 triliun pada kuartal I/2024, naik tipis 2,02% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,22 triliun. 

"BNI berada di level yang tepat untuk mencapai ROI 20% pada 2028 mendatang," kata Royke Tumilaar dalam paparan kinerja kuartal I/2024, Senin (29/4/2024).

Berdasarkan laporan keuangan, BNI membukukan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 9,8% yoy menjadi Rp9,39 triliun pada kuartal I/2024. Penyusutan NII disebabkan beban bunga yang membengkak 47,5% yoy menjadi Rp6,48 triliun. 

Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank pun susut dari 4,68% pada Maret 2023 ke level 4,01% pada Maret 2024.

Meski begitu, laba bank terdorong oleh pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang meningkat 21% yoy menjadi Rp3,91 triliun pada kuartal I/2024. Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) pun menyusut dari Rp2,16 triliun pada kuartal I/2023 menjadi Rp1,72 triliun pada kuartal I/2024.

Dari sisi intermediasi, BNI telah menyalurkan kredit Rp695,16 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 9,6% yoy. Aset pun naik 5,36% yoy menjadi Rp1.066,71 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.

Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross juga turun dari 2,77% pada Maret 2023 menjadi 2,04% pada Maret 2024. Namun, NPL net naik dari 0,53% menjadi 0,66%.

Bank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp780,22 triliun pada kuartal I/2024, naik 4,9% yoy. Dana murah atau current account saving account (CASA) bank juga naik 6% yoy menjadi Rp543,5 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini