Bank Mandiri (BMRI) Catat Outstanding Pinjaman ke Segmen Mikro Rp82 Triliun

Bisnis.com,30 Apr 2024, 16:10 WIB
Penulis: Arlina Laras
Senior VP Micro Development and Agent Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Ashraf Farahnaz menyampaikan paparan saat diskusi sesi ke-2 pada acara Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 di Jakarta, Selasa (30/4/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terus fokus menggenjot penyaluran pembiayaan ke segmen mikro. Tercatat per Desember 2023, peminjam aktif alias borrowers mencapai 1,22 juta dengan outstanding Rp82 triliun. 

Angka ini meningkat pesat dibanding tahun 2010 saat perseroan baru memulai segmen mikro, di mana mulanya jumlah borrowers hanya tembus 260.000 dengan outstanding Rp4,7 triliun

SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri Ashraf Farahnaz mengatakan segmen mikro memiliki potensi yang besar. Adapun, dalam menciptakan akses layanan keuangan yang seamless bagi UMKM pihaknya terus mempertimbangkan operasional cost dan operasional risk

“Mandiri memiliki kekuatan teknologi untuk bisa mempersiapkan layanan UMKM [terbaik], digitalisasi jadi garda terdepan,” ujarnya dalam Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024, Selasa (30/4/2024)

Lebih lanjut, Ashraf menilai kebutuhan UMKM tidak hanya berbasis tradisional, tapi adanya kebutuhan transaksi digital.

Kemudian, tingginya kelompok masyarakat yang underbank, membuat Bank Mandiri terus memperluas customer based dengan digital solution dan optimalkan kapabilitas kanal perbankan. 

Bahkan, menurutnya sebagai bank yang berfokus pada wholesale banking, pihaknya memiliki competitive advantages yang bisa  menghubungan wholesale client ke seluruh UMKM yang ada, di mana apabila dihubungkan dengan pemberian akses langsung maka segmen mikro di Indonesia makin efisien

“Nantinya, menghasilkan kemampuan pricing yang lebih kompetitif untuk sales mereka ke depan,” ujarnya. 

Adapun, dalam memfasilitasi itu, Bank Mandiri memiliki platform Mandiri Value Chain, di mana UMKM dapat terhubung dengan pemain besar.

Ashraf juga menyebut saat ini Agen Laku Pandai masih terus relevan, mengingat banyak customer yang masih cash basis, di mana akses menyetorkan cash menjadi penting. Sehingga, Bank Mandiri dalam proses bisnisnyatelah mengembangkan aplikasi

“Dengan aplikasi, maka kita mampu men-track operasional risk Agen Laku Pandai lebih real time dibanding aplikasi offline yaitu EDC,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini