Pupuk Kujang Pastikan Stok Pupuk Subsidi Terjaga

Bisnis.com,07 Mei 2024, 15:48 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Seorang petani sedang menabur pupuk./Getty Image

Bisnis.com, CIREBON - Pupuk Kujang memastikan ketersediaan dan pasokan pupuk subsidi untuk petani.

Direktur Utama Pupuk Kujang Maryono mengatakan harga eceran tertinggi (HET) untuk jenis urea saat ini Rp2.250 per kilogram, pupuk NPK tetap Rp2.300 per kilogram, dan pupuk organik adalah Rp800 per kilogram.

"Menetapkan harga eceran tertinggi pupuk subsidi di pertengahan tahun ini tidak naik. Untuk diketahui, petani yang berhak mendapat pupuk subsidi adalah petani yang terdaftar dalam kelompok tani (Poktan) dan tercantum dalam e-RDKK dan simluhtan," kata Maryono, Selasa (7/5/2024).

Maryono mengatakan pihaknya saat ini terus menggenjot produksi pupuk baik subsidi maupun non subsidi dengan optimal. Upaya itu dilakukan untuk mendukung segala upaya pemerintah memajukan sektor pertanian.

Tahun ini, lanjut Maryono, pihaknya sudah menambah alokasi dan jenis pupuk subsidi untuk petani berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) nomor 249 tahun 2024 tentang penetapan alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk subsidi tahun anggaran 2024.

"Sejak bulan Juni 2022, pupuk yang disubsidi pemerintah adalah urea dan NPK, namun pada pertengahan tahun 2023, presiden Jokowi menginginkan supaya pupuk organik disubsidi kembali," kata Maryono.

Berdasarkan salinan Kementerian Pertanian, ditetapkan alokasi subsidi pupuk subsidi untuk Jawa Barat sebanyak 1.211.550 ton, dengan rincian urea sebanyak 634.660 ton, NPK sebanyak 475.555 ton termasuk NPK formula khusus, dan organik sebanyak 101.005 ton.

Diketahui kapasitas produksi Pupuk Kujang mencapai 1.140.000 Ton Urea per tahun, sedangkan NPK mencapai 200.000 Ton per tahun. “Untuk saat ini, kapasitas produksi kita bisa mencukupi penugasan dari pemerintah. Namun berbagai pengembangan dan peningkatan terus kita lakukan,” kata Maryono.

Kabupaten Cirebon mendapatkan alokasi pupuk subsidi sebanyak 24.127 ton pada 2024 ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14.664,44 ton merupakan jenis dan 9.463,39 ton lainnya jenis NPK phonska.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan menyebutkan alokasi lebih rendah dari angka yang diusulkan dalam rencana kebutuhan kelompok tani (RDKK).

“Sangat rendah dibandingkan angka yang diusulkan. Kami memperkirakan tidak akan mencukupi sampai dengan Desember 2024. Tahun kemarin itu 40.000 ton,” kata Alex.

Alex menyebutkan untuk mengantisipasi kekurangan tersebut pemerintah daerah mengimbau para petani untuk menggunakan pupuk organik. Selain terjangkau, jenis pupuk itu pun mampu menyuburkan tanah. 

Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian mengajak petani agar menggunakan pupuk yang ramah lingkungan. Bahkan, untuk mendapatkannya pun lebih mudah dibandingkan pupuk jenis lainnya.

“Bahan bakunya yaitu melalui kotoran dari hewan ternak yang dapat diberdayakan, membantu meningkatkan perekonomian petanin serta dapat mengembalikan kesuburan tanah, sehingga bisa meningkatkan produksi pertanian,” kata Alex.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini