Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah jajaran direksi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) tercatat kompak memborong saham BBNI di tengah tren harga saham BBNI yang jeblok, setidaknya dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar misalnya tercatat membeli 212.300 lembar saham BBNI pada 7 Mei 2024 di harga Rp4.710 per lembar. Alhasil, dengan transaksi tersebut Royke merogoh kocek hampir Rp1 miliar atau Rp999,93 juta.
"Tujuan transaksi adalah untuk investasi," tulis Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo dalam keterbukaan informasi pada Rabu (8/5/2024).
Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setiawan pun turut membeli 213.200 lembar saham BBNI pada 8 Mei 2024 di harga Rp4.690 per lembar. Ia merogoh kocek Rp999,9 juta untuk transaksinya.
Selain itu, jajaran direksi lainnya turut memborong saham BBNI. Direktur Technology & Operations BNI Toto Prasetio membeli saham BNI dalam dua kali transaksi yakni 62.100 lembar pada 3 Mei 2024 di harga Rp4.835, lalu 32.000 lembar pada 7 Mei 2024 di level harga Rp4.710.
Direktur Digital and Integrates Transaction Banking BNI Hussein Paolo Kartadjoemena dan Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini masing-masing memborong 211.800 lembar dan 105.900 lembar saham BBNI pada 7 Mei 2024.
Sementara Direktur Human Capital & Compliance BNI Mucharom serta Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies masing-masing membeli 213.200 lembar dan 84.500 lembar saham BBNI pada 8 Mei 2024.
Di tengah momen pembelian saham oleh para direksinya, harga saham BBNI tercatat mengalami tren jeblok setidaknya dalam sepekan terakhir. Tercatat, harga saham BBNI turun 0,64% ke level Rp4.670 pada penutupan perdagangan harga saham kemarin, Rabu (8/5/2024).
Dalam sepekan harga saham BBNI juga turun 11,05%. Sementara, dalam sebulan harga saham BBNI merosot 17,35%. Sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), harga saham BBNI pun turun 13,12%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel