Trump Yakin Joe Biden akan Segera Hentikan Bantuan Senjata ke Israel

Bisnis.com,11 Mei 2024, 09:56 WIB
Penulis: Erta Darwati
Para pekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh dalam serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 21 April 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yakin bahwa pemimpin AS saat ini, Joe Biden, akan segera berhenti memberikan bantuan apapun kepada Israel.

"Biden ingin segera menghentikan semua bantuan ke Israel," tulis Trump di halamannya, di Truth Social pada Jumat (10/5/2024). 

Trump menyebut sebelumnya bahwa Partai Demokrat yang beranggotakan Joe Biden sebenarnya membenci Israel.

Adapun, Biden mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Washington akan berhenti memberikan sejumlah senjata kepada Israel jika pasukannya memasuki Rafah, pada 8 Mei lalu. 

Melansir TASS, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menjelaskan bahwa pejabatnya kini sedang meninjau sejumlah bantuan militer jangka pendek kepada Israel sehubungan dengan situasi di sekitar Kota Gaza, pada Rabu (8/5/2024). 

Axios melaporkan, mengutip dua pejabat Israel, bahwa pemerintah AS telah menunda pengiriman amunisi ke Israel untuk pertama kalinya, pada 5 Mei lalu, sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023.

Sementara itu, Politico mengutip orang-orang yang mengetahui perundingan tersebut, dengan mengatakan bahwa AS menahan pengiriman bom presisi untuk mengirim pesan politik ke Israel, pada 7 Mei lalu. 

Seperti diketahui, Biden mengatakan bahwa AS tidak akan mendukung Israel atau memberikan senjata ofensif, jika negara itu terus melancarkan serangan terhadap Hamas di wilayah berpenduduk, Rafah.

"Saya sudah menjelaskan kepada kabinet perang. Mereka tidak akan mendapatkan dukungan kami jika mereka pergi [ke] pusat-pusat populasi ini,” kata Biden, dilansir dari Times of Israel, pada Kamis (9/5/2024). 

Pernyataan itu merupakan ancaman dari Biden untuk kendali pemerintahannya atas pengiriman bom-bom berat, dengan alasan kekhawatiran bahwa bom-bom tersebut dapat digunakan oleh Israel di daerah-daerah padat penduduk di Rafah. 

"Saya tegaskan bahwa jika mereka masuk [ke Rafah], maka saya tidak akan memasok senjata yang secara historis digunakan untuk beroperasi di Rafah," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Reni Lestari
Terkini