Tokio Marine Ungkap Kontribusi Premi Tradisional & Unit Linked Kuartal I/2024

Bisnis.com,12 Mei 2024, 23:15 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Asuransi Tokio Marine juga beroperasi di Indonesia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Premi tradisional mendominasi pendapatan premi perusahaan asuransi jiwa PT Tokio Marine Life pada kuartal I/2024.

Premi produk tradisional berkontribusi sebesar 65% terhadap total premi yang dibukukan perseroan pada kuartal I/2024. Sementara itu, porsi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked hanya mencapai 35%.

“Porsi tradisional yang cenderung meningkat,” kata Head Marketing Communication & Corporate Branding Department Tokio Marine Life Ferawati Gondokusumo kepada Bisnis, Minggu (12/5/2025). 

Fera menambahkan peningkatan premi produk tradisional tersebut disebabkan adanya perubahan preferensi pembelian produk tradisional dibandingkan unit-linked. Secara keseluruhan, pertumbuhan premi kuartal I/2024 relatif sama apabila dibandingkan dengan kuartal I/2023. 

“Peningkatan ini menunjukkan bahwa aktivitas bisnis terus berkembang secara positif, yang didukung oleh berbagai faktor, termasuk strategi pemasaran yang efektif dan respons positif terhadap produk asuransi karena kesadaran masyarakat pun mulai meningkat,” katanya.

Dari sisi klaim, Fera menyebut total klaim yang dibayarkan oleh Tokio Marine Life pada kuartal I/2024 meningkat hampir 16% dibandingkan dengan kuartal 1/2023. Klaim-klaim ini mencakup berbagai jenis perlindungan, mulai dari asuransi kesehatan hingga asuransi jiwa, individu maupun kumpulan. 

Tokio Marine Life mencatat klaim kesehatan masih mendominasi sekitar 54% dari total klaim yang dibayarkan perseroan pada kuartal I/2024. Terjadi peningkatan dalam klaim kesehatan sebesar 37% pada kuartal I/2024 dibandingkan dengan kuartal I/2023. 

Untuk menghadapi kenaikan klaim kesehatan, lanjut dia, Tokio Marine Life memiliki beberapa strategi yang diterapkan. Pertama, melakukan pengembangan produk asuransi dan meningkatkan kinerja seluruh saluran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang, termasuk melakukan pengawasan rasio klaim secara berkala dan melakukan peninjauan harga (repricing) untuk menjaga portofolio tetap sehat. 

“Serta melanjutkan program edukasi kesehatan secara berkala kepada masyarakat Indonesia untuk senantiasa hidup sehat dan berkualitas,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini