Proyek Tol Nirsentuh MLFF Ditetapkan Jadi PSN, Ini Penjelasan PUPR

Bisnis.com,14 Mei 2024, 17:32 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Sejumlah mobil memasuki gerbang tol Pondok Ranji di Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkap alasan penerapan pembayaran jalan tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN).

Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Triono Junoasmono (Yongki), menyebut penetapan MLFF sebagai PSN didorong oleh rencana pemerintah untuk melakukan perluasan penetapan sistem ke depan.

"Alasanya kan karena ini program yang sangat strategis, penting, jadi memang kita dengan persetujuan tadi itu, menetapkan bahwa program ini harus diangkat ke scoop yang lebih nasional lagi, karena ini lintas sektoral bukan hanya kementerian PUPR saja," kata Triono saat ditemui di Park Hyatt, Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Untuk memuluskan rencana tersebut, maka ditetapkanlah MLFF sebagai PSN. Terlebih, dalam implementasinya penerapan sistem MLFF memerlukan koordinasi yang lebih komprehensif dengan berbagai stakeholder terkait.

Yongki menjelaskan, dengan ditetapkannya MLFF sebagai PSN, maka implementasi program tersebut akan lebih diberi kemudahan regulasi dari pemerintah.

"Setelah ditetapkan menjadi PSN ya sebetulnya tidak ada support secara khusus, tapi paling tidak ada kemudahan dari regulasi-regulasi itu. Tidak ada dukungan dari pemerintah terkait pendanaan atau apa. Bukan gak ada tepatnya belum ada pembahasan ke situ," tegasnya.

Pada saat yang sama, Yongki turut memberikan sinyal bahwa implementasi uji coba MLFF juga akan diperluas, tak hanya dilakukan di Bali saja. Namun demikian, dirinya masih enggan merinci secara pasti di mana rencana perluasan uji coba tersebut.

"[Target implementasi] tahun ini kita lanjutkan uji coba dan sebagainya dahulu, mudah-mudahan apa yang kita lakukan di Bali bisa dilakukan penyempurnaannya lagi. Jadi apakah tetap dilakukan di Bali lagi atau bisa jadi ada di Bali dan lainnya lagi," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyebut implementasi MLFF itu akan mulai dilaksanakan sebelum Oktober 2024.

Namun, skema MLFF belum akan dioperasikan sepenuhnya. Melainkan, baru akan dioperasikan pada satu gerbang tol di Tol Bali Mandara. Sehingga istilahnya diubah menjadi Single Lane Free Flow (SLFF).

"Schedule-nya masih tetap. SLFF diimplementasikan sebelum Oktober sepakatnya," tuturnya.

Adapun, penerapan terbatas sistem nirsentuh itu dilakukan untuk menekan kemungkinan kerugian yang bakal ditanggung oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Sebagaimana diketahui, Jalan Tol Bali Mandara sendiri dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) melalui anak usahanya yakni PT Jasamarga Bali Tol (JBT).

"Di sini sudah ada pembicaraan, nanti akn kita libatkan BUJT, gak mungkin dia [Roatex selaku penyedia sistem MLFF] bicara bergerak sendiri, BUJT sudah sepakat untuk terlibat dalam SLFF ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini