Bos The Fed, Jerome Powell Positif Covid-19

Bisnis.com,19 Mei 2024, 09:48 WIB
Penulis: Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Chairman Federal Reserve AS Jerome Powell dalam pengumuman resmi Dewan Gubernur The Fed di Eisenhower Executive Office Building, Washington, Selasa (22/11/2021). - Bloomberg/Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Federal Reserve atau The Fed, Jerome Powell dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis (15/5/2024) waktu setempat. Sebelumnya, Powell sempat dinyatakan positif Covid pada Januari 2023.

Dilansir dari Bloomberg, Minggu (19/5/2024), seorang juru bicara The Fed mengatakan Jerome Powell dinyatakan positif Covid-19 seiring adanya gejala. Dirinya pun langsung melakukan isolasi, dan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

"Ketua Powell dinyatakan positif Covid-19 kemarin malam dan mengalami gejala. Mengikuti panduan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dia menjauhi orang lain dan bekerja di rumah,” kata juru bicara tersebut seperti dikutip dari Bloomberg.

Sejatinya, Powell akan menjadi pembicara pada upacara wisuda di Georgetown University Law Center, Minggu (19/5/2024). Seiring positif Covid, Powell akan menyampaikan pernyataan tersebut melalui rekaman video.

Dilansir dari Reuters, pengumuman resmi The Fed terkait Powell menyusul pasca perjalanannya ke Eropa pada pekan ini. Pria berusia 71 tahun tersebut menghadiri acara dengan Presiden Bank Sentral Belanda, Klaas Knot di Amsterdam.

Adapun, pertemuan kebijakan The Fed selanjutnya akan diselenggarakan pada 11—12 Juni 2024. Sebelumnya, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve memutuskan mempertahankan suku bunga acuan AS di kisaran target 5,25%—5,5% pada Rabu (1/5/2024).

Jerome Powell sebelumnya mengisyaratkan The Fed akan terus mempertahankan suku bunga di level saat ini untuk beberapa waktu. Namun ia tidak memberikan kejelasan apakah The Fed akan memangkas suku bunga tahun ini atau tidak.

Powell mengisyaratkan bahwa The Fed akan memutuskan untuk memangkas suku bunga hanya jika bank sentral yakin bahwa inflasi kembali ke target 2%, tanpa memberikan indikasi waktu yang jelas.

Menurut Jerome Powell, kebijakan moneter saat ini bersifat restriktif dan dari waktu ke waktu cukup restriktif untuk mengembalikan inflasi ke target 2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini