Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) memperkirakan asuransi perjalanan bakal moncer pada 2024. Bahkan perusahaan asuransi umum tersebut menargetkan pertumbuhan premi asuransi perjalanan sebanyak 25—30% pada tahun ini.
Direktur & Chief Distribution Officer Allianz Utama Mariani Solihah menyebut animo perjalanan mulai meningkat pasca pandemi Covid-19. Dia menyebutkan, Allianz Utama Indonesia mengalami peningkatan premi asuransi perjalanan hingga 500% pada 2023, apabila dibandingkan periode 2022. Mariani tidak menyebutkan secara pasti jumlah premi asuransi perjalanan yang dibukukan perseroan.
Namun kontribusinya mencapai 12% dari seluruh premi yang diperoleh Allianz Utama Indonesia. Dari laporan keuangan Allianz Utama Indonesia per Desember 2023, jumlah premi bruto yang dibukukan mencapai Rp633 miliar, naik dibandingkan Rp570 miliar pada 2022.
“Di Allianz sendiri travel insurance itu 12% [kontribusinya] pada 2023, tahun ini mestinya lebih besar lagi. Karena terlepas dari kerja sama dengan Garuda Indonesia kan kami ada channel-channel distribusi lainnya contohnya keagenan. Tahun ini kami harapannya setidaknya mungkin bisa tumbuh 25–30% [premi travel insurance],” kata Mariani ditemui usai acara konferensi pers Allianz Utama and Garuda Indonesia Strategic Partnership di Jakarta, Senin (20/5/2024).
Untuk mencapai target tersebut, Mariani menjelaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan keagenan. Terlebih untuk saat ini pendapatan premi asuransi perjalanan paling besar dari keagenan. Untuk nasabah existing, dia menyebut pihaknya berusaha untuk terus memberikan edukasi supaya sang nasabah tetap menggunakan produk. Selain itu, pihaknya akan terus meningkatkan kerja sama dengan strategic partner.
“Kalau di luar agency kami terus kerja sama dengan partner seperti Garuda misalnya, basicly dengan partner bisa mengakses lebih banyak masyarakat. Kalau kami hanya mengandalkan agen, kan terbatas, merekrut agen kan butuh waktu. Beda kalau kerja sama dengan Garuda kan langsung terhubung tuh dengan puluhan ribu nasabah per harinya,” ungkapnya.
Meskipun asuransi perjalanan belum menjadi kontributor utama pendapatan premi, Mariani berharap dengan strategi yang dilakukan Allianz Utama Indonesia, mampu meningkatkan asuransi perjalanan perseroan. Mariani menjelaskan bahwa asuransi kendaraan dan properti masih menjadi kontributor utama perolehan premi Allianz Utama Indonesia.
Untuk tahun ini, pihaknya pun melihat bahwa dua lini bisnis tersebut masih menjadi kontributor utama pendapatan premi perseroan. “Mungkin karena travel Insurance kan tadi tiket sizenya juga masih kecil. Kalau kendaraan bermotor mungkin kan lebih besar sizenya,” paparnya.
Diketahui, Allianz Utama Indonesia baru saja melanjutkan kerja samanya dengan PT Garuda Indonesia dalam menghadirkan asuransi perjalanan. Perusahaan asuransi umum tersebut memberikan perlindungan untuk tujuan domestik maupun internasional, Domestic TravelPro Insurance dan TravelPro International Insurance—Enhanced.
Adapun kemitraan Allianz Utama Indonesia dan Garuda Indonesia sudah terjalin sejak 2014. Asuransi ini memberikan perlindungan di antaranya pembatalan dan perubahan perjalanan, penundaan perjalanan, dan jaminan bagasi seperti kerusakan atau kehilangan barang bagasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel