Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut kinerja sektor perbankan di Tanah Air tetap moncer meski menghadapi sederet tantangan. Bahkan, kinerjanya lebih baik dibandingkan bank-bank di negara-negara Asia Tenggara (Asean) lain.
Menurut eks Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) ini, dilihat dari sisi kinerja intermediasi, sektor perbankan di Indonesia menunjukkan kinerja positif, setidaknya hingga Maret 2024.
"Sektor perbankan mampu mempertahankan pertumbuhan yang stabil," kata Tiko, sapaan akrabnya dalam acara DBS Asian Insights Conference 2024 pada Selasa (21/5/2024).
Kinerja kredit perbankan tumbuh 12,4% secara tahunan (year on year/yoy) pada Maret 2024. Penyaluran kredit bank juga ditopang oleh kemampuan likuiditas yang memadai.
Tercatat, dana pihak ketiga (DPK) perbankan tumbuh 7,44% yoy pada Maret 2024. Rasio alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) masing-masing 121,05% dan 27,18% atau jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%.
"Jadi, kinerja sektor perbankan indonesia relatif lebih baik dibandingkan kebanyakan negara-negara ASEAN dan terlindungi dengan baik dari volatilitas global," ujar Tiko, yang juga merupakan Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas).
Kinerja kredit serta DPK Indonesia memang lebih baik, apabila melirik kinerja di sejumlah negara di Asia Tenggara lainnya. Berdasarkan data CEIC, kredit di Singapura tumbuh 0,38% per Maret 2024.
Sementara, di Malaysia, kredit naik 6,01%. Kredit di Filipina tumbuh 9,22% dan di Thailand bahkan turun 2,14%.
Lalu, DPK di Singapura, Malaysia, Filipina, hingga Thailand masing-masing tumbuh 3,8%, 5%, 7,1%, dan 1,3%.
Tidak hanya kredit dan DPK, sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga melaporkan kinerja kecukupan modal perbankan di Indonesia pada level yang tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan negara-negara sekawasan.
Berdasarkan data OJK, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan Indonesia berada di level 26% per Maret 2024, naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di level 24,69%.
"Bahkan sektor perbankan mencatat CAR di atas negara-negara kawasan," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) pada Februari lalu (20/2/2024).
Menurutnya, pencapaian tersebut didukung oleh sinergi kuat antar pemangku kepentingan, mulai dari pelaku industri, OJK, hingga lembaga lain yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem keuangan (KSSK).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel