1.651 Hektare Sawah di Cirebon Terancam Kekeringan

Bisnis.com,22 Mei 2024, 21:31 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon mencatat 1.651 hektare sawah di Kabupaten Cirebon rentan mengalami kekeringan pada musim kemarau nanti.

Sekretaris Distan Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana mengatakan Kecamatan Suranenggala menjadi salah satu wilayah dengan lahan pertanian padi yang paling luas terkena dampak bencana kekeringan.

Tahun lalu di Kecamatan Suranenggala, kata Nanang, ada 132 hektare lahan yang terkena dampak kekeringan dan berdampak terhadap produktivitas pertanian.

"Kekeringan itu meluas mulai dari wilayah barat hingga timur Kabupaten Cirebon," kata Nanang, Rabu (22/5/2024).

Nanang mengatakan, pihaknya melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengurangi dampak akibat fenomena tersebut, di antaranya, tata kelola air dan menyediakan alat penunjang air.

Selain itu, Distan Kabupaten Cirebon menyiapkan langkah berupa permintaan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menyiapkan skenario modifikasi cuaca atau hujan di Kabupaten Cirebon.

Tahun lalu, lanjut Nanang, Kabupaten Cirebon tidak diguyur hujan selama tiga bulan. "Sejumlah langkah disiapkan untuk mengantisipasi kejadian tersebut," katanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, musim kemarau di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat bakal terjadi pada Mei 2024.

Berdasarkan informasi, dari 699 ZOM di Indonesia menunjukkan sebagian besar wilayah diprediksi mengalami Awal Musim Kemarau 2024 pada bulan Mei hingga Agustus 2024 yaitu sebanyak 445 ZOM (63,66%). 

Puncak Musim Kemarau 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia pundiprediksi terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024 yaitu sebanyak 537 ZOM (77,27%).

Dalam prakiraan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kemarau yang terjadi di Kabupaten Cirebon kerap berdampak ke 19 wilayah kecamatan.

Belasan kecamatan tersebut yaitu, Gebang, Greged, Gegesik, Gunung Jati, Kaliwedi, Klangenan, Talun, Tengah Tani‎, Suranenggala, Sedong, Panguragan, Beber, Mundu, Palimanan, Losari, Ciwaringin, Susukan, Karangwareng, dan Dukuhpuntang.

Dari 19 kecamatan yang terancam bencana kekeringan tersebut, berdampak ke 42 desa. Desa terbanyak yakni di Kecamatan Gununjati, yaitu Desa Babadan, Mayung, Sambeng, Pasindangan, Kalisapu, Astana, dan Grogol.

Beberapa kejadian dalam bencana kekeringan tersebut di antaranya kekurangan air bersih dan suplai air untuk irigasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini