Sri Mulyani Mulai Bahas APBN Prabowo dengan DPR Pekan Depan

Bisnis.com,22 Mei 2024, 15:25 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Menkeu Sri Mulyani menyampaikan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) untuk tahun anggaran 2025 di rapat paripurna DPR RI, Senin (20/5/2024). Dok Youtube TV Parlemen

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku bahwa dalam dua pekan ke depan pemerintah akan merapatkan kebijakan ekonomi makro dan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) atau APBN pemerintahan Prabowo Subianto.  

Hal ini disampaikannya usai mengikuti agenda peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2024 di Istana Negara, Rabu (22/5/2024). 

“Nanti kita dua minggu ke depan akan membahas kebijakan ekonomi makro dan pokok pokok kebijakan fiskal ya yang telah saya sampaikan kemarin di DPR,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan.

Lebih lanjut, Bendahara Negara itu menyebut bahwa pada minggu depan semua fraksi akan menyampaikan pandangan. Adapun, dalam pembahasan tersebut bakal membahas sejumlah topik seperti asumsi makro, nilai tukar, inflasi, nilai suku bunga, harga minyak.

“Nanti itu bakal jadi forum formal yang membahas dari berbagai sudut pandang. Perubahan yang terjadi di dunia juga kan akan cepat sekali dinamikanya. Jadi nanti dengan DPR kita akan dapat masukan dan pandangan yang paling aktual dari situasi terkini, termasuk indikator-indikator tadi yang saya sampaikan,” pungkas Sri Mulyani.

Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah memang akan menyampaikan KEM-PPKF sebagai bahan pembicaraan pendahuluan pada pekan depan dalam rangka penyusunan nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

"Saya memberikan update kepada Bapak Presiden mengenai kondisi perekonomian terkini dan hasil dari perjalanan kemarin, serta persiapan untuk pembahasan dengan DPR minggu depan," katanya, kepada wartawan, Kamis (16/5/2024).  

Untuk diketahui, dokumen KEM-PPKF merupakan dokumen berisi ulasan mendalam terkait dengan gambaran dan skenario arah kebijakan ekonomi dan fiskal.

Nantinya, KEM-PPKF akan menjadi pembahasan antara pemerintah dan DPR sebagai bahan pembicaraan pendahuluan penyusunan nota keuangan dan RAPBN 2025.

Dalam dokumen itu akan menjadi bekal acuan bagi Kementerian/Lembaga (K/L) dalam memformulasikan kebijakan serta usulan anggaran pada tahun mendatang.

Adapun, rancangan awal KEM-PPKF 2025 mencanangkan bahwa defisit APBN akan berkisar 2,48%—2,8% terhadap produk domestik bruto (PDB). Bahkan, rentang ini lebih tinggi dari APBN 2024 yang sebesar 2,29% terhadap PDB.

Di sisi lain, untuk asumsi makro, pertumbuhan ekonomi direncanakan berkisar 5,3%—5,6%, sedangkan tingkat kemiskinan 6%—7%.

Lalu, untuk tingkat pengangguran terbuka ditargetkan turun menjadi 4%—5%, selanjutnya untuk rasio gini di kisaran 0,37. Kemudian, indeks modal manusia ditargetkan sebesar 0,56, serta penurunan gas rumah kaca sebesar 38,6% pada tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini