Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia diramalkan masih bisa memanfaatkan kenaikan permintaan batu bara domestik dan regional pada paruh kedua tahun ini di tengah tren penurunan harga.
Batu bara berjangka di ICE Rotterdam bergerak di level US$113,10 per metrik ton, hingga Rabu (22/5/2024), melemah 9,18% sejak awal tahun. Adapun, di Dalian Commodity Exchange (DCE) China, batu bara terkoreksi 8,20% year-to-date (YtD) 2.353 yuan per ton.
Dari sisi permintaan, Mary Ellen Olson, Bloomberg Intelligence Senior Credit Analyst dalam dokumen yang diterima Bisnis.com, Rabu (22/5/2024) menjelaskan bahwa Indonesia berada dalam posisi untuk memanfaatkan permintaan batu bara termal regional dan domestik.