Megawati Bandingkan Pemilu Era Jokowi: Dulu Sukses, Sekarang Direkayasa

Bisnis.com,24 Mei 2024, 16:21 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Presiden Joko Widodo (kedua kiri), para Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kanan) serta calon Presiden 2024 yang diajukan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (kedua kanan) berfoto bersama di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). PDI Perjuangan resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto/YU

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membandingkan Pemilu 2004 era pemerintahannya dengan Pemilu 2024 pada masa pemerintahannya Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Perbandingan itu disampaikan Megawati ketika memberikan pidato politik dalam pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) V PDIP di Ancol Beach City, Jakarta Utara pada Jumat (24/5/2024).

"Saya tuh sedihnya ya gitu, kok saya ini presiden ketika pemilu langsung pertama, bertanggung jawab, berhasil loh, iya loh. Kok sekarang pemilunya langsung tapi kok jadi abu-abu gitu, sudah di rekayasa," kata Megawati.

Dia merasa ada kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Menurutnya, lembaga negara diarahkan untuk kemenangan sah satu calon tertentu.

Presiden ke-5 RI ini semakin bingung karena para penyelenggara pemilu malah seakan ikut diam. Padahal, menurutnya, masyarakat juga sudah menyerukan dugaan-dugaan kecurangan tersebut.

"Kurang apa loh, semuanya berkata, civil society, ahli hukum dan lain sebagainya kok sepertinya enggak ada yang akan bilang, 'Oiya betul, bukan begitu seharusnya.' KPU-nya juga diam, Bawaslu-nya enggak ada suara," ujarnya.

Megawati pun menyatakan karena seakan tidak ada elite politik dan pemerintahan yang berbicara soal dugaan kecurangan Pemilu 2024 maka dirinya yang akan berbicara. Dia ingatkan, Indonesia menjamin kebebasan berbicara.

"Saya boleh dong bersuara, katanya kita ini negara demokrasi, menjalankan demokratisasi, untuk apa ada reformasi kalau reformasi sekarang kok sepertinya hilang," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Ridwan
Terkini