Bisnis.com, JAKARTA — Jelang KTT Perubahan Iklim PBB, COP29 tahun ini pada November 2024 di Baku, Azerbaijan, perbincangan mengenai aliran pendanaan iklim ke negara miskin dan negara berkembang kembali menghangat.
Badan Energi Internasional (IEA) menggarisbawahi bahwa perundingan jelang COP29 harus menemukan cara untuk meningkatkan porsi investasi energi ramah lingkungan di negara-negara berkembang, yang tetap stagnan dalam 10 tahun terakhir.
Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan diskusi mengenai peningkatan dana untuk membantu negara-negara miskin melawan pemanasan global dan bagaimana dana tersebut akan dibagi di antara negara-negara tersebut, masih berlangsung, dengan pandangan yang berbeda-beda mengenai topik ini.