Hari Ini AKR Corporindo (AKRA) Alirkan Dividen Rp2,46 triliun

Bisnis.com,27 Mei 2024, 08:27 WIB
Penulis: Artha Adventy
PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan penandatangan Kontrak Energi Bersubsidi untuk Tahun Anggaran 2024 di Kantor Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu, Kamis (14/3/2024).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor BBM PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) mengalirkan dividen sebesar Rp2,46 triliun atau setara dengan  Rp125 per saham pada Senin, (27/5/2024). 

Direktur sekaligus sekretaris perusahaan Suresh Vembu mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah menyetujui pembagian dividen sebesar Rp2,46 triliun atau setara Rp125 per saham. 

“Setelah kita mempertimbangkan capex dan cash internal, maka kita memutuskan membagikan dividen,” kata diadikutip, Senin (27/5/202). 

Rasio pembagian dividen tersebut adalah 88,74% dari laba bersih 2023 yang mencapai Rp2,78 triliun. Dividen Rp125 per saham sudah termasuk dua pembagian dividen interim yaitu Rp50 per saham yang dibayarkan pada Agustus lalu dan Rp25 per saham pada November 2023. Adapun sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp50 per saham. 

Lalu dividen akan dibayarkan pada 27 Mei 2024, dengan cum dividen pasar reguler dan negosiasi pada 8 Mei 2024, ex dividen pasar reguler dan negosiasi pada 13 Mei 2024, cum dividen pasar tunai pada 14 Mei 2024 dan recording date pada 14 Mei mendatang. 

Seperti yang diketahui, laba bersih AKRA naik 15,68% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp2,78 triliun pada 2023, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp2,40 triliun. Pada saat yang sama, pendapatan perseroan justru turun 11,47% YoY menjadi Rp42,08 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp47,53 triliun. 

Pendapatan AKRA terdiri dari pendapatan kontrak dengan pelanggan sebesar Rp41,81 triliun, diikuti pendapatan sewa sebesar Rp269,52 miliar. 

Ditinjau berdasarkan segmen, pendapatan AKRA ditopang dari perdagangan dan distribusi sebesar Rp38,58 triliun, disusul pendapatan kawasan industri Rp2,32 triliun, logistik Rp1,42 triliun, dan pabrikan Rp557,8 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi Rp805,06 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini