Laba Bank Amar Rp48,86 Miliar pada Kuartal I/2024, Naik 41,91% YoY

Bisnis.com,27 Mei 2024, 12:15 WIB
Penulis: Arlina Laras
Warga beraktivitas dengan latar logo PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) membukukan laba bersih Rp48,86 miliar pada kuartal I/2024, tumbuh 41,91% secara tahunan dibanding periode yang sama tahun lalu Rp34,43 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Senin (27/5/2024) pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) naik 40,62% yoy menjadi Rp269,04 miliar dari sebelumnya Rp191,33 miliar. 

Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) AMAR pun meningkat 616 basis poin (bps) ke level 22,73% dari 16,57%.

Bank juga membukukan pendapatan berbasis komisi alias fee based income naik 220,95% yoy menjadi Rp475 juta per Maret 2024, dari sebelumnya Rp148 juta. Kemudian, pendapatan lainnya tumbuh 19,02% yoy menjadi Rp106,54 miliar dari sebelumnya Rp89,51 miliar. 

Lebih lanjut, dari sisi tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) AMAR mengalami perbaikan, di mana perseroan mencatat ROA berada di level 5,42% dari 2,93%. Lalu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) turut mengalami kenaikan menjadi 5,98% dari 3,43%.

Sementara, efisiennya bank menjalankan bisnis terlihat dari penurunan rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO). Tercatat, BOPO AMAR turun 468 bps menjadi 83,84% dari 88,52%. Makin kecil rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya. 

Selanjutnya, dari sisi intermediasi, AMAR telah menyalurkan kredit 14,65% yoy menjadi Rp2,75 triliun dari sebelumnya Rp2,4 triliun. Namun, aset bank mengalami penyusutan tipis 0,52% menjadi Rp4,74 triliun dari sebelumnya Rp4,76 triliun.

Seiring dengan kenaikan kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross membengkak ke level 10,26% dari sebelumnya 6,48%. Meski demikan, NPL net susut menjadi 0,84% dari 1,84%.

Dari sisi pendanaan, AMAR telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp951,25 miliar pada kuartal I/2024, turun 21,68% yoy dari sebelumnya Rp1,21 triliun. Sedangkan, dana murah alias current account saving account (CASA) mengalami kenaikan 29,55% yoy menjadi Rp238,54 miliar dari sebelumnya Rp184,14 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini