Bank Ramai-ramai Tutup Kantor Cabang, Ada Apa?

Bisnis.com,27 Mei 2024, 19:09 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Nasabah bertransaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Center, Jakarta, Minggu (30/10). /Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Ratusan kantor cabang bank tutup dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Kantor cabang kini dinilai menjadi beban yang tidak lagi menguntungkan bagi perbankan.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah kantor bank di Indonesia pada Februari 2024 mencapai 24.268 unit. Dalam setahun jumlahnya susut sebanyak 794 kantor. Sementara, dalam lima tahun terakhir, jumlah kantor bank susut 6.819 unit.

Adapun, jumlah kantor cabang bank mencapai 3.423 unit. Dalam setahun, terdapat penurunan 33 kantor cabang bank. Kemudian, dalam lima tahun terakhir terjadi penurunan jumlah kantor cabang sebanyak 186 unit.

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan penurunan jumlah kantor cabang bank itu menunjukkan bahwa kantor cabang bank semakin tidak lagi menguntungkan. Bank pun memilih menutup layanan kantor cabangnya.

"Kantor cabang bank semakin kurang menguntungkan bagi bank atau beban pengelolaan cabang tidak sebanding dengan pendapatan atau benefit dari keberadaan cabang itu," ujar Trioksa kepada Bisnis pada Senin (27/5/2024).

Selain itu, terjadi digitalisasi sistem perbankan yang membuat masyarakat lebih fleksibel dalam melakukan aktivitas keuangan. "Jadi, tiidak perlu datang ke kantor cabang. Tren ke depan juga masih tetap akan terjadi penurunan [jumlah kantor bank]," jelas Trioksa.

Di sejumlah bank, penyusutan kantor cabang pun terjadi pada awal tahun ini. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) misalnya mencatatkan penyusutan jumlah kantor sebanyak 273 unit, atau dari 8.028 kantor pada Maret 2023 menjadi 7.755 kantor pada Maret 2024.

Direktur Retail Funding and Distribution BRI Andrijanto juga mengatakan penyusutan jumlah kantor bank terjadi seiring dengan perubahan perilaku nasabah yang sudah terbiasa dengan layanan digital perbankan. "Semakin terbiasanya masyarakat bertransaksi melalui layanan digital," kata Andri kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga mencatatkan penurunan jumlah kantornya sebanyak 106 unit atau dari 2.348 kantor menjadi 2.242 kantor.

Lalu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan penyusutan 23 kantor bank dari 1.803 kantor menjadi 1.780 kantor. Selain itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) telah menutup 175 kantor atau outlet sejak 2020 hingga pertengahan 2023.

"Pola transaksi yang sudah berubah. Selama pandemi ada pembatasan sosial dan transaksi banyak beralih ke online," kata Direktur Distribution and Institutional Funding BTN Jasmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini