Bisnis.com, JAKARTA - Tren transaksi digital menjadi salah satu bentuk perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun ke tahun. Lahirnya transaksi digital kian berkembang setelah maraknya proses transaksi jual beli dalam platform belanja online. Hal tersebut menjadi salah satu bentuk kewaspadaan masyarakat, untuk menjaga keamanan bertransaksi digital.
Pasalnya, dari tahun 2017 hingga tahun 2022, layanan CekRekening.id dari Kemkominfo telah menerima kasus penipuan kurang lebih 486.000 laporan dari masyarakat terkait dengan tindak pidana informasi dan transaksi elektronik.
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan terkait melakukan transaksi digital, salah satunya jenis pembayaran yang dilakukan melalui virtual account. Pembayaran yang dilakukan melalui nomor virtual account milik pribadi, perlu diwaspadai guna menghindari penipuan.
Selain penipuan dalam bentuk pengiriman virtual account, jenis penipuan yang sering terjadi pada saat melakukan transaksi digital adalah:
1. Penipuan kartu kredit online
Para pelaku melakukan aksinya melalui black market untuk mencuri data pemilik kartu kredit tersebut. Modus tersebut sering terjadi, dan menghasilkan kerugian besar bagi korban yang mendapatkan banyak tagihan tanpa pembelian barang secara nyata.
2. Penipuan pengembalian dana
Penipuan dengan modus pengembalian dana dapat dilakukan dengan cara mengirim sejumlah uang kepada korban, dan meminta kiriman balik secara cepat. Modus tersebut akan membuat uang dalam rekening korban terkuras habis.
3. Penipuan Pengambilalihan Akun (ATO)
Penipuan pengalihan akun atau penipuan ATO, dapat terjadi ketika para pelaku mendapatkan akses ke akun pengguna yang sah di toko e-commerce dan menggunakan akun tersebut untuk melakukan pembelian.
Dilansir dari op.fi dan hdfcbank.com, penipu dapat menggunakan berbagai teknik untuk mendapatkan akun:
. Serangan Brute Force
. Membeli Kredensial di black market
. Skema Phishing Terhadap Pelanggan Sah
Berikut 7 tips aman bertransaksi digital:
1. Ubah kata sandi secara berkala
Mengubah kata sandi merupakan opsi yang dapat dilakukan, ketika Anda merasakan adanya gangguan dalam sistem mbanking. Mengganti sandi umumnya dilakukan tiga bulan sekali, untuk mengurangi risiko dan menghindari bahaya dari keamanan IT.
2. Hindari penggunaan komputer publik
Penggunaan komputer publik tidak disarankan ketika Anda ingin melakukan transaksi digital. Hal tersebut dikarenakan akses yang disediakan oleh komputer tersebut dapat dijangkau oleh banyak orang, dan risiko akan kebocoran data lebih besar. Sebaiknya gunakan HP atau komputer pribadi apabila Anda ingin melakukan proses transaksi digital dalam jumlah yang besar.
3. Memutuskan koneksi internet ketika m-banking tidak digunakan
Memutuskan koneksi internet ketika m-banking tidak digunakan, merupakan salah satu opsi yang dapat dilakukan secara tepat. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya peretasan akibat adanya koneksi internet yang tersambung, meskipun m banking tidak digunakan. Tujuan lainnya adalah untuk mencegah pencurian informasi perbankan yang dapat merugikan.
4. Waspada penipuan dalam bentuk link
Penipuan dalam bentuk link sering terjadi di kalangan masyarakat. Link tersebut dibagikan melalui SMS, Whatsapp, Telegram, dan lainnya. Jika Anda menemukan link asing tersebut, sebaiknya hindari dan segera hapus. Jika link tersebut berhasil dibuka, maka segala data-data dan tabungan dalam rekening online Anda, akan lenyap seketika.
5. Periksa tabungan secara teratur
Memeriksa tabungan secara teratur, diperlukan untuk mengetahui saldo rekening secara tepat. Jika terdapat kekeliruan jumlah nominal, Anda dapat konfirmasi langsung terhadap pihak bank. Hal tersebut perlu dilakukan supaya Anda mengetahui jumlah nominal secara pasti, untuk menghindari yang namanya penipuan dengan cara memotong saldo di dalam rekening.
6. Jangan memberikan detail rekening
Dalam melakukan transaksi digital, Anda tidak diperbolehkan memberikan detail rekening kepada orang lain. Tujuannya adalah untuk meminimalisir kebocoran data yang akan terjadi ketika detail tersebut diberikan kepada orang lain. Perihal ID, kata sandi, dan pin, pastikan dalam keadaan aman dan jauh dari jangkauan orang lain.
Jika Anda mengalami kendala terhadap ID, kata sandi, dan pin yang tidak sesuai, maka segera lapor ke pihak bank untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
7. Jangan pernah mengkonfirmasi pembayaran yang tidak resmi
Mungkin Anda pernah mendapatkan pesan terkait konfirmasi pembayaran, tanpa mengetahui kapan dan dimana proses pembelian produk dilakukan.
Jika Anda mendapatkan pesan tersebut, sebaiknya periksa terlebih dahulu terkait tujuan dan jenis pembayaran yang dilakukan. Tujuannya adalah meminimalisir kerugian akibat adanya penipuan yang dilakukan dengan modus tersebut. (Maharani Dwi Puspita Sari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel