Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melaporkan kinerja moncer atas setoran wajib para eksportir atas Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA).
Sejak Maret 2023, BCA telah menjadi bank perantara untuk transaksi penempatan term deposit (TD) operasi pasar terbuka konvensional DHE Sumber Daya Alam (SDA) mata uang dolar AS kepada Bank Indonesia (BI).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyebut rekening khusus berada dalam tren yang meningkat. Sebagaimana diketahui, setoran DHE akan masuk ke rekening khusus, kemudian baru ditempatkan ke deposito
“Juga penempatan deposito ex [bekas] DHE meningkat kuartal I/2024 dibanding tahun lalu. Kalau dibanding kuartal IV/2023 [memang] menurun dikit, mungkin karena bisnis cycle,” ujarnya pada Bisnis, Selasa (28/5/2024)
Senada, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn juga mencatat volume transaksi TD valas DHE SDA tumbuh dengan positif.
“Pertumbuhan positif tersebut, kami nilai selaras dengan insentif yang disediakan pemerintah dan regulator,” ucapnya pada Bisnis, Selasa (28/5/2024)
Lebih lanjut, perseroan menilai insentif lainnya, seperti penyesuaian tarif PPh Final, mampu mendukung implementasi penempatan DHE di dalam negeri yang lebih optimal
Hera mengatakan prospek volume transaksi TD valas DHE SDA masih akan bertumbuh mempertimbangkan prospek perekonomian Indonesia yang positif, serta masih besarnya potensi industri yang berorientasi ekspor di Indonesia, terutama yang berbasis komoditas.
“Kami berharap dinamika geopolitik yang terjadi dapat cepat menjadi kondusif, sehingga tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian domestik,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, VP Corporate Communication Bank Mandiri Ricky Andriano mengatakan sebagai salah satu bank devisa, perseroan memang terus memperkuat layanan guna mendukung eksportir dalam menyimpan devisa hasil ekspor (DHE) di perbankan dalam negeri.
Adapun, upayanya dilakukan melalui layanan pembukaan rekening khusus DHE SDA maupun rekening operasional, layanan transfer valas dengan rate yang kompetitif, solusi trade untuk kebutuhan advising maupun financing atas transaksi ekspor.
Dia mengatakan layanan-layanan tersebut dapat diakses melalui aplikasi Kopra by Mandiri sehingga nasabah dapat mengakses layanan dengan mudah dimanapun dan kapanpun.
“Atas kemudahan ini, Bank Mandiri terus mencatat kenaikan dana pihak ketiga (DPK) DHE terutama yang terkait SDA,” katanya.
Tercatat, per April 2024, kenaikannya mencapai 173,9% dari posisi Juli 2023 sebelum peraturan pengendapan dana minimum 30% diberlakukan.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah telah mengeluarkan ketentuan baru terkait setoran DHE dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 22/2024. Beleid yang diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Mei 2024 ini memberikan perluasan insentif Pajak Penghasilan (PPh) bagi pengusaha yang melakukan menempatkan devisa hasil ekspor di sejumlah instrumen moneter dalam negeri.
Melalui ketentuan ini pula, pemerintah memberikan insentif menarik berupa tarif PPh Final hingga 0% bagi pengusaha yang menempatkan DHE di instrumen moneter dengan jangka waktu penempatan lebih dari 6 bulan.
Jika sebelumnya insentif tersebut hanya berlaku untuk instrumen Term Deposit (TD) Valas milik Bank Indonesia, kini insentif tersebut berlaku untuk instrumen lainnya seperti rekening khusus (Reksus) DHE SDA di Bank/LPEI, Deposito Valas dari Bank, hingga Promissory Note LPEI.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis terbitnya aturan baru itu akan mendorong semakin bertambahnya cadangan devisa Indonesia akibat semakin banyaknya dolar AS yang dibawa masuk ke Tanah Air.
“Penerbitan PP ini akan positif akan mendorong penempatan DHE SDA akan meningkat, dan tentu saja itu akan mendukung tidak hanya stabilitas ekonomi, juga stabilitas nilai tukar rupiah,” tutur Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (22/5/2024).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel