Bisnis.com, JAKARTA — Harga layanan internet satelit Very Small Aperture Terminal (VSAT) lokal dan Starlink masih menjadi sorotan. Bagaikan bumi dan langit, harga internet satelit lokal jauh lebih mahal dibandingkan Starlink yang baru beroperasi di Indonesia.
Sekjen Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) Sigit Jatiputro mengatakan bahwa harga layanan bulanan dan perangkat yang ditawarkan Starlink di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan pemain satelit lokal.
Sigit menuturkan bahwa internet VSAT lokal unlimited dengan harga yang paling murah dipatok Rp3,5 juta per bulan. Sedangkan harga Starlink unlimited hanya Rp750.000 per bulan untuk pribadi dan paket bisnis paling murah adalah Rp1,1 juta.
Begitu pula dengan harga perangkat dari pemain lokal adalah Rp9,1 juta, sedangkan promosi yang ditawarkan Starlink adalah Rp4,6 juta dan harga tanpa promosi adalah Rp7,8 juta. Harga yang ditawarkan Starlink jauh lebih murah dari pemain VSAT lokal.
Sigit melihat bahwa pemain eksisting VSAT lokal sudah terlihat mengalami sinyal penurunan dari segi penjualan untuk segmen bisnis korporasi dan ritel, meski Starlink baru sepekan lebih mengudara di Tanah Air, tepatnya pada 19 Mei 2024.
Tak mengherankan jumlah pelanggan dari VSAT pun beralih menggunakan layanan internet milik Elon Musk karena mematok harga yang jauh lebih murah. Bahkan, ASSI juga meramal pemain VSAT lokal tak akan bertahan lama di tengah gempuran bisnis Starlink.
“Kalau diambil ekstremnya mungkin pemain VSAT dalam negeri tidak akan bertahan dalam setahun,” kata Sigit saat ditemui di Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Jakarta, Rabu (29/5/2024).
Berdasarkan data yang diperoleh Bisnis, berikut adalah perbandingan harga internet satelit lokal vs Starlink:
1. Kacific
Kacific menawarkan perangkat senilai Rp16,6 juta kepada pelanggan. Untuk paket internet unlimited dengan fair usage policy (FUP) milik Kacific ditawarkan dengan harga beragam tergantung tingkat kecepatan internet yang dipilih.
Harga bulanan termurah paket internet Kacific adalah Rp3,3 juta untuk kecepatan download 30 Mbps dan upload 10 Mbps. Sedangkan paket yang paling mahal Kacific adalah Rp11,25 juta per bulan dengan kecepatan download 60 Mbps dan upload 20 Mbps.
2. Ubiqu
Harga perangkat Ubiqu dibanderol Rp9,1 juta. Harga berlangganan paket Ubiqu Big terdiri dari Rp4,5 juta per bulan untuk kecepatan download 5 Mbps dan upload 1 Mbps.
Lalu, harga layanan dengan kecepatan download 7 Mbps dan upload 1 Mbps adalah Rp7,4 juta, serta kecepatan download 10 Mbps dan upload 1 Mbps mencapai Rp13,5 juta.
3. Mangosky (Mangoespace)
Untuk mendapat layana internet dari Mangosky, maka pengguna terlebih dahulu harus merogoh kocek Rp11,9 juta untuk perangkatnya. Untuk harga paket unlimited dengan FUB dibanderol beragam.
Misalnya saja, untuk paket paling murah dibanderol Rp3,67 juta per bulan dengan kecepatan download 2 Mbps dan upload 1 Mbps. Sedangkan paket paling mahal adalah Rp8,75 juta per bulan dengan kecepatan download 10 Mbps dan upload 1 Mbps.
4. Starlink
Berbeda dengan pemain VSAT lokal, harga layanan internet bulanan unlimited dan perangkat milik Starlink jauh lebih murah.
Harga perangkat Starlink adalah Rp7,8 juta. Namun, Starlink masih dalam penawaran promosi 40%, sehingga harga perangkat Starlink menjadi 4,68 juta hingga 10 Juni.
Paket kuota standar Starlink yang paling murah adalah Rp750.000 per bulan. Kemudian, paket prioritas 40 GB adalah Rp1,1 juta per bulan, prioritas 1 TB senilai Rp3,02 juta per bulan. Paket internet prioritas 2 TB adalah Rp6,11 juta dan prioritas 6 TB senilai Rp12,32 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel