Yield Obligasi Naik, MSIG Life (LIFE) Lirik Investasi ke SBN

Bisnis.com,30 Mei 2024, 19:55 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Asuransi MSIG Indonesia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk. (LIFE) akan meningkatkan alokasi investasi pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) seiring naiknya imbal hasil atau yield obligasi pemerintah di tengah kenaikan suku bunga acuan. 

Head of Customer and Marketing MSIG Life Lukman Auliadi mengungkap yield SBN dengan tenor 10 tahun saat ini berada pada kisaran level 6,80%—6,90%. 

“Ini dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk rebalancing di tengah valuasi yang atraktif,” kata Lukman saat dihubungi Bisnis pada Kamis (30/5/2024). 

Lukman mengatakan perseroan melihat kenaikan suku bunga di Indonesia sejak Oktober 2023 merupakan langkah Bank Indonesia (BI) dalam stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, di tengah tingginya arus keluar dari Indonesia. 

Menurutnya, tingginya arus keluar investor asing merupakan akibat meningkatnya kekhawatiran investor pasca ketidakpastian pemangkasan suku bunga dan tone dari The Fed untuk menahan suku bunga di level lebih tinggi lebih lama “higher for longer”.

Faktor lainnya, lanjutnya, tak lepas dari eskalasi konflik di Timur Tengah antara Israel dan Hamas.

Akibatnya, lanjut dia yield obligasi naik dan harga-harga saham turun secara umum. Dia memberi contoh yield obligasi SBN 10 tahun naik dari 6.6% menjadi 7.0% pada akhir April 2024, kenaikan yield tersebut menandakan turunnya harga obligasi. 

“IHSG juga turun dari level 7.200 ke level terendahnya di 7.036 pada bulan April 2024,” kata Lukman.

Dikutip dari laporan keuangan MSIG Life pada April 2024 pada laman resminya, jumlah aset investasi MSIG mencapai Rp12,17 triliun.

Adapun, penempatan investasi paling banyak mencapai Rp6,2 triliun pada SBN, obligasi korporasi sebanyak Rp2,23 triliun, serta saham Rp1,96 triliun. Sementara itu, hasil investasi yang dibukukan mencapai Rp183 miliar pada April 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini