Penyebab IHSG Anjlok Tinggalkan 7.000, Bukan Hanya Soal BREN

Bisnis.com,30 Mei 2024, 10:25 WIB
Penulis: Artha Adventy & Pandu Gumilar
IHSG semakin melemah seiring dengan anjloknya saham emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan sentimen The Fed. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - IHSG semakin melemah seiring dengan anjloknya saham emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN). Namun, pelemahan IHSG juga disebabkan merosotnya bursa global karena nada dovish Federal Reserve.

IHSG anjlok 1,82% atau 130,04 poin menjadi 7.010,18 per pukul 10.07 WIB perdagangan Kamis (30/5/2024). Sepanjang sesi pagi ini, indeks bergerak di rentang 6.984,97-7.140,77.

IHSG turun seiring dengan merosotnya saham BREN. Saham BREN terpantau anjlok 10 poin atau 9,88% menjadi Rp9.125.

Kemarin, IHSG ditutup anjlok 1,56% atau 113,39 poin ke level 7.140,2. Saham-saham milik Prajogo Pangestu seperti BREN, BRPT, CUAN, dan PTRO turun ke zona merah.

Hal itu terjadi seiring dengan masuknya dalam BREN ke Papan Pemantauan Khusus dengan mekanisme full call auction. Adapun, saham BREN memiliki kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kemarin, saham BREN jatuh menyentuh batas bawah 10% ke level Rp10.125 per saham. Sejak awal perdagangan saham BREN sudah auto rejection bawah (ARB)

Saham BREN sendiri telah naik 1.198% sejak melantai di Bursa Efek Indonesia September 2023 lalu. BREN melantai di Bursa dengan harga Rp780 per saham.

Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto mengatakan anjloknya saham BREN adalah reaksi jual sebagai respons negatif dari pasar. 

“Bukan karena BREN sebulan FCA lalu sebulan ARB terus. Sesekali pasti bisa rebound, dan ini hanya aksi jual sebagai respon negatif pasar saja,” kata William saat dihubungi, Rabu (29/5/2024). 

William menyebut aksi investor saat ini hanya akan terjadi dalam jangka pendek saja. Menurutnya, IHSG akan kembali bergerak sideways di rentang 7.000-7.180.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan IHSG akan mengalami sedikit guncangan setelah pihaknya memasukkan BREN ke dalam papan pemantauan khusus. Akibatnya, saham EBT itu kini ditransaksikan dengan skema full call auction selama sebulan.

“Turbulensi kecil-kecil menurut saya wajar saja sebagai respon atas perkembangan pasar dan kinerja. Saya yakin market akan melakukan penyesuaian terkait perubahan-perubahan yang terjadi baik secara makro, mikro, regional ataupun global,” katanya. Rabu (29/5/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini