Ada Peluang IHSG ke 7.250, Intip Rekomendasi Saham dan Sektor Pilihan

Bisnis.com,31 Mei 2024, 06:51 WIB
Penulis: Hafiyyan
IHSG masih berpeluang menuju 7.250 pada perdagangan Jumat (31/5/2024), dan analis memberikan rekomendasi saham serta sektor saham pilihan. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpeluang menuju 7.250 pada perdagangan Jumat (31/5/2024). Analis memberikan rekomendasi saham dan sektor saham pilihan. 

IHSG ditutup melemah 1,49% atau 106,08 poin ke level 7.034,14 pada perdagangan Kamis (30/5/2024). Saham-saham berkapitalisasi pasar besar seperti AMMN, GOTO, hingga BRPT turun ke zona merah.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 185 saham menguat, 349 saham melemah, dan 242 saham stagnan. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 6.984,97-7.140,77.

Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menyampaikan IHSG terlihat kembali melakukan koreksi dan breakdown support garis MA200 disertai volume. Meski berpeluang melakukan rebound, namun selama dibawah garis MA200 maka berpeluang untuk kembali terkoreksi dan membuat Lower Low (LL) level.

"Namun jika mampu breakout garis MA200 maka berpeluang untuk kembali ke sideways channel-nya dan menguji resistance garis MA100. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 6.950 hingga 7.250," paparnya dalam publikasi riset.

Rekomendasi Saham RHB Sekuritas

BMRI

ADRO

FILM

ITMG

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor teknologi (GOTO, EMTK, DCII, BUKA), financials (BBCA, BBRI, BMRI, ARTO), transportation (TMAS, SMDR, ASSA, BIRD), dan non-cyclical (UNVR, HMSP, CPIN, AMRT).

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum negatif ada pada sektor cyclical (MSIN, ACES, MAPI, SCMA), healthcare (KLBF, MIKA, SIDO, HEAL), energy (ADRO, PTBA, PGAS, AKRA), dan infra (TLKM, TBIG, JSMR, WIKA).

Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum positif ada pada sektor properti (PWON, BSDE, CTRA, DMAS) dan basic material (TPIA, MDKA, INKP, INTP).

Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum negatif ada pada sektor industrial (ASII, UNTR, IMPC, ARNA).

Secara sektor momentum, disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif. Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan strategi akumulasi secara berkala.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini