Wijaya Karya (WIKA) Raup Kontrak Baru Rp5,5 Triliun per April 2024

Bisnis.com,31 Mei 2024, 22:20 WIB
Penulis: Dionisio Damara Tonce
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengantongi kontrak baru sebesar Rp5,5 triliun hingga April 2024. Kontribusi terbesar berasal dari segmen industri sebesar 41,71%, disusul segmen infrastruktur dan gedung, EPCC, properti, dan investasi. 

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa jika dilihat dari sisi pemberi kerja, sebagian besar proyek yang diraih perseroan berasal dari BUMN dan pemerintah, dengan skema pembayaran progres bulanan.

“Kontrak baru yang diraih telah memenuhi berbagai kriteria yang ditentukan oleh WIKA, baik dari sisi pemberi kerja maupun skema pembayaran,” ujarnya pada Jumat (31/5/2024).  

Agung menambahkan bahwa dengan strategi yang diterapkan, WIKA mampu memiliki kelebihan kas. Oleh karena itu, perseroan berencana melunasi sebagian obligasi PUB I Tahap I Tahun 2020 Seri A sebesar Rp50 miliar pada Juni 2024. 

Dari sisi operasional, WIKA dipercaya sebagai kontraktor utama dalam proyek rancang bangun pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan nilai kontrak sebesar Rp2,1 triliun. Hal ini ditandai dengan groundbreaking proyek yang digelar Kamis (30/5).  

Dalam proyek tersebut, kata Agung, WIKA bertanggung jawab atas desain serta pembangunan terminal, sisi udara, sisi darat, dan instalasi MEP (mechanical, electrical, and plumbing).  

“Proyek ini merupakan kesempatan baik bagi WIKA untuk berkontribusi menghadirkan karya konstruksi berkualitas di wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga,” tuturnya. 

Perseroan juga berkomitmen untuk fokus melaksanakan pekerjaan tersebut agar selesai sesuai target waktu dan mutu yang disepakati, serta memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia, khususnya kota Batam. 

Walikota Batam Muhammad Rudi menyampaikan Bandara Hang Nadim Batam akan menjadi akses perhubungan serta gerbang masuk bagi penumpang nasional maupun internasional. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini