Kuda-Kuda Bank Amar, Seabank Cs Dongkrak Kredit Tahun Ini

Bisnis.com,01 Jun 2024, 08:05 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Ilustrasi bank digital. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah bank digital seperti PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) hingga PT Bank Seabank Indonesia menargetkan pertumbuhan moncer kredit mereka pada 2024. Terdapat sejumlah siasat yang disiapkan mulai dari mengincar segmen korporasi hingga pengembangan produk pinjaman baru.

Bank Amar sendiri menargetkan pertumbuhan kredit 20% pada tahun ini. Direktur SME, Korporasi, dan Operasional Bank Amar Eka Banyuaji mengatakan di antara strategi Bank Amar dalam mendongkrak kredit tahun ini adalah dengan menyasar segmen korporasi dan komersial.

"Sebelumnya kami fokus ke segmen ritel dan UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah]," ujar Eka dalam public expose pada beberapa waktu lalu (29/5/2024).

Dalam mengembangkan segmen korporasi dan komersial, Bank Amar mulai menjajal sektor perdagangan serta manufaktur.

"Kami lebih cari pasar yang prudent, yaitu trading dan manufaktur. Dari 2023 pertengahan masuk, lanjut ke 2024, kami coba develop yaitu supply chain financing," tutur Eka.

Bank Amar kemudian berkerja sama dengan sejumlah pemain di sektor tersebut atau anchor dan memberi pinjaman terhadap distributornya. "Jadi kami bisa pegang anchor-nya," kata Eka.

Seabank pun menargetkan pertumbuhan kredit yang moncer pada tahun ini. Salah satu strategi yang dilakukan Seabank adalah dengan meluncurkan fitur pinjaman langsung atau direct loan di aplikasi.

Direktur Strategi SeaBank Indonesia Junedy Liu mengatakan selama ini, Seabank memang paling banyak atau 90% menyalurkan kredit melalui ekosistem Shopee. Terdapat sejumlah layanan kredit di Shopee yang mana Seabank menjadi lender, seperti SPayLater, SPinjam, atau cashloan untuk merchant.

Sisanya, kredit disalurkan melalui kerja sama atau channeling dengan fintech peer to peer (P2P) lending. Ke depan, ada rencana penyaluran kredit secara langsung.

Presiden Direktur SeaBank Indonesia Sasmaya Tuhuleley mengatakan fitur pinjaman langsung sebenarnya sudah soft launching. Namun, fitur tersebut hanya bisa dimanfaatkan oleh sebagian nasabah alias terbatas di aplikasi Sebank.

"Belum semua nasabah di aplikasi bisa akses. Kami rencananya launch [penuh] di kuartal IV/2024," katanya dalam media briefing pada awal bulan ini (6/5/2024).

Fitur tersebut nantinya bisa dimanfaatkan oleh semua nasabah Seabank di aplikasi. Terdapat pilihan untuk mengajukan pinjaman di aplikasi tanpa melalui pihak ketiga atau partner.

Dalam menyediakan layanan tersebut, Seabank pun menawarkan bunga cicilan rendah. "Jauh lebih rendah dari P2P, di bawah 2% per bulannya," ujar Sasmaya.

Bank digital lainnya yakni PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) menargetkan pertumbuhan pesat kredit 20%-25% pada tahun ini. "2024 adalah tahun di mana kami percaya setelah tiga tahun bertransformasi, kinerja keuangan akan lebih baik, potensi penyaluran kredit 20-25% tumbuh," ujar Direktur Bisnis Bank Neo Commerce Aditya Wahyu Windarwo dalam public expose.

Dalam mendongkrak penyaluran kredit, BBYB menyiapkan sejumlah siasat. "Kami akan gencar mencari segmen kredit yang berbeda," ujar Aditya.

Selama ini BBYB gencar menyasar penyaluran kredit ke segmen konsumer dan ritel. Ke depannya, BBYB akan menyasar segmen korporasi.

Kemudian, Bank Neo Commerce juga akan memanfaatkan ekosistem yang luas, termasuk milik pemegang sahamnya yakni Akulaku.

"Kami juga kerja sama dengan banyak ekosistem lainnya. Apa yang kami pelajari, pengguna itu tertarik tidak hanya dengan satu ekosistem saja. Tapi buka pintu touch poin dengan multiple ekosistem," tuturnya.

Selain itu, PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI) besutan Kredivo Group menargetkan kredit moncer pada tahun ini. Presiden Direktur Krom Bank Indonesia Anton Hermawan mengatakan selama ini, 70% dari nilai kredit masih disalurkan melalui skema konvensional, atau langsung disalurkan oleh Krom Bank. 

Ke depan, Krom Bank akan bergeliat menyalurkan kredit digital, termasuk bekerja sama dengan platform digital seperti fintech P2P lending atau skema channeling. Tidak hanya dengan pemegang saham pengendalinya yakni Kredivo, kerja sama akan dijajaki dengan platform digital lainnya.

Dalam menyalurkan kredit melalui skema channeling, Krom Bank pun tetap berhati-hati. Krom Bank misalnya menyeleksi platform mana yang cocok untuk diajak kerja sama.

"Dalam memilih partner lihat rekam jejaknya, performa dalam sekian tahun, dan bagaimana cara mitigasi risikonya. Itu yang akan kami jalankan dan review. Kami akan sangat hati-hati meskipun banyak fintech juga yang membutuhkan modal," ungkap Anton.

Kinerja Kredit Awal Tahun

Adapun, sejumlah bank digital itu mencatatkan kinerja kredit yang beragam pada awal tahun ini atau kuartal I/2024. Krom Bank misalnya mencatatkan penyaluran kredit yang melesat 111,43% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I/2024 menjadi Rp2,18 triliun. 

Seabank telah menyalurkan kredit senilai Rp18,23 triliun, tumbuh 22,14% yoy dari sebelumnya Rp14,93 triliun.

Bank Amar juga telah mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit 14,65% yoy menjadi Rp2,75 triliun pada kuartal I/2024, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,4 triliun. 

Meski begitu, Bank Neo Commerce mencatatkan koreksi penyaluran kredit 13,87% yoy menjadi Rp9,4 triliun per Maret 2024, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp10,91 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini