Bisnis.com, JAKARTA — Bank Saqu, layanan bank digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yang dimiliki oleh Grup Astra (ASII) dan WeLab, menawarkan bunga simpanan hingga 10% kepada nasabahnya atau jauh di atas tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Head of Go To Market PT Bank Jasa Jakarta Marcella Pravinata menjelaskan bahwa simpanan dengan bunga 10% sendiri bisa didapatkan lewat fitur Tabungmatic atau fitur menabung otomatis.
Lewat layanan itu, lanjut dia, uang kembalian dari setiap transaksi menggunakan QRIS di aplikasi Bank Saqu akan diubah menjadi tabungan yang disimpan di Saku Booster dengan insentif menabung sebesar 10% per tahun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
“Sistem kerjanya begini, misal nasabah beli kopi seharga Rp29.000, maka nasabah itu bisa pilih pembulatan Rp50.000. Jadi, Rp29.000 dipakai untuk kopi dan Rp21.000 masuk ke Tabungmatic yang juga disimpan di Saku Booster,” ujarnya pada awak media dalam agenda Unfiltered Bank Saqu, akhir pekan lalu.
Lebih lanjut, manajemen Bank Saqu sendiri mengatakan meski memberikan bunga simpanan yang tinggi di atas tingkat bunga penjaminan LPS, namun bank tetap transparan kepada nasabahnya.
“Bank Saqu terus mengedukasi nasabah melalui berbagai saluran komunikasi seperti media sosial, acara tatap muka langsung, maupun kelas literasi keuangan,” ujarnya kepada Bisnis.
Sebelumnya, Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta Leo Koesmanto memang menegaskan bahwa produk bunga tinggi hingga 10% ini bakal didapatkan nasabah dari program loyalitas.
"Memang tinggi hingga 10%, tetapi itu didapatkan untuk aktivitas loyalty nasabah, bukan berarti saya simpan saya dapat bunga 10%. Jadi [10%] itu bisa didapatkan di rekening atas reward [dari recehan atas kembalian]," jelasnya.
Pada saat terpisah, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa juga meminta bank untuk terbuka saat menyampaikan kepada nasabah penyimpan mengenai besaran Tingkat Bunga Penjaminan yang berlaku saat ini.
“Kami tidak mengimbau [bank] menurunkan suku bunga, itu hak mereka. Kompetisi [meraup simpanan] boleh saja seperti itu. Kami sudah koordinasi dengan OJK untuk memastikan bank memiliki informasi yang tepat,” ujarnya usai agenda Konferensi Pers, Selasa (28/5/2024).
Saat ini, LPS memang masih mempertahankan tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum dan BPR masing-masing sebesar 4,25% pada bank umum dan 6,75% pada BPR. Sementara, untuk tingkat bunga penjaminan simpanan valuta asing pada bank umum sebesar 2,25%.
“Tingkat bunga penjaminan LPS tersebut berlaku pada periode 1 Juni hingga 30 September 2024,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Bank Saqu telah menjaring 500.000 nasabah dalam waktu enam bulan sejak melakukan upaya transformasi pada Senin, 20 November 2023.
Adapun, terkait kinerja, BJJ yang memiliki lini digital Bank Saqu ini tengah mencatatkan kerugian sebesar Rp17,95 miliar pada kuartal I/2024, berbalik dari kondisi laba pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp38,31 miliar.
Meski demikian, dari sisi intermediasi, BJJ telah menyalurkan kredit Rp4,77 triliun pada kuartal I/2024, melesat 86,39% yoy. Alhasil, aset turut terkerek naik 9,89% yoy menjadi Rp12,42 triliun.
Dari sisi pendanaan, BJJ telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp5,45 triliun pada kuartal I/2024, naik 7,8% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel