Bos Ericsson Sebut Starlink Bakal Jadi Pelengkap 5G, Bukan Pengganti!

Bisnis.com,03 Jun 2024, 16:58 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Pegawai memeriksa ponsel pintar dengan jaringan 5G di salah satu gerai di Jakarta, Rabu (3/5).

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan jaringan dan telekomunikasi multinasional, Ericsson menilai bahwa kehadiran Starlink dapat saling melengkapi di tengah mulai berkembangnya jaringan 5G di dunia, termasuk di Indonesia.

Head of Ericsson Indonesia Krishna Patil mengatakan bahwa kedua teknologi ini merupakan teknologi yang hidup berdampingan. Menurut Krishna, teknologi satelit harus berkembang, sementara mobilitas akan beralih dari 2G, 3G, 4G, 5G, dan kemudian ke 6G.

“Oleh karena itu, kedua teknologi ini [jaringan 5G dan Starlink] dapat hidup berdampingan dan keduanya akan saling melengkapi,” kata Krishna saat ditemui Bisnis belum lama ini, dikutip pada Senin (3/6/2024).

Perusahaan asal Swedia itu menilai bahwa teknologi ini akan membawa dampak positif untuk negara, masyarakat, dan industri.

“Jadi kami akan bekerja sama dengan erat dalam menginisiasi teknologi, tidak hanya dengan Starlink tetapi juga mitra lainnya untuk membuat lebih banyak teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Berdasarkan laporan Ericsson Mobility Report 2023 terdapat 1,6 miliar pelanggan 5G secara global. Sementara itu di Asia Tenggara, Ericsson memproyeksikan 5–15 juta pelanggan pada tahun 2028–2029.

Selain itu, Ericsson juga memproyeksi lalu lintas data Indonesia tumbuh dari 12–15 GB per pelanggan menjadi hampir 66–70 GB per pelanggan pada saat peluncuran 5G pada 2029-2030.

“Berdasarkan laporan ini, 5G akan membutuhkan waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan 4G, baik dari segi cakupan maupun jumlah pelanggan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Krishna mengakui bahwa penetrasi 5G di Indonesia memang belum yang tertinggi. Meski demikian, Ericsson optimis angka ini akan terus berkembang.

“Saat ini, semakin banyak perangkat 5G tersedia di Indonesia yang membuat semakin banyak pula pelanggan yang menggunakan jaringan 5G,” tuturnya.

Berdasarkan pengalaman Ericsson di negara lain, situasi ini akan berdampak pada pertumbuhan pengaplikasian 5G yang sangat cepat. “Ketika 5G diluncurkan di mid-band dan dalam gelombang besar, 5G akan tumbuh lebih cepat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Leo Dwi Jatmiko
Terkini