Bisnis.com, JAKARTA — PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark) mencatatkan laba senilai Rp14,82 miliar pada kuartal I/2024. Angka tersebut meningkat 19,02% YoY dibandingkan dengan periode yang yang sama pada 2023.
Direktur Utama Maipark Kocu Andre Hutagalung mengungkap peningkatan laba merupakan kombinasi banyak faktor. Namun, untuk Maipark sangat dipengaruhi oleh kejadian bencana alam. Sebagai informasi, Maipark merupakan perusahaan reasuransi dengan spesialisasi risiko gempa bumi.
“Kami bersyukur sampai dengan kuartal 1/2024 belum tercatat kejadian gempa bumi yang berpotensi mencatatkan nilai klaim besar,” kata Kocu kepada Bisnis, Minggu (9/6/2024).
Tak hanya sampai disitu, Kocu menyebut pihaknya yakni pertumbuhan positif pada kuartal I/2024 merupakan respons positif dari ceding companies atas values yang yang diberikan oleh Maipark. Model usaha yang digunakan oleh Maipark memberikan penekanan yang besar pada manfaat yang diterima oleh ceding.
“Peran Maipark bukan hanya sebagai penasehat risiko bencana tapi benar-benar menjadi bagian dari value chain bisnis setiap perusahaan,” katanya.
Hasilnya Maipark membukukan jumlah pendapatan premi mencapai sebanyak Rp54,7 miliar yang mana naik sebesar 58,35% dari sebelumnya Rp34,5 miliar pada kuartal I/2023. Tak hanya sampai disitu, hasil investasi Maipark juga meningkat 77,8% senilai Rp11,8 miliar dari sebelumnya Rp6,66 miliar.
Kocu menambahkan perbaikan hasil investasi tersebut disebabkan oleh perubahan komposisi instrumen. Menurunya, Maipark lebih memberikan perhatian pada kesesuaian tipe instrumen dengan proyeksi cash flow perusahaan yang dibangun baik itu oleh pola historikal maupun pola yang dibangun oleh model katastropik Maipark.
Dari total jumlah investasi senilai Rp869 miliar pada kuartal I/2024, deposito berjangka menjadi instrumen yang mendominasi dengan penempatan sebanyak Rp514 miliar, sementara Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak Rp165 miliar.
Dikutip dari laporan keuangan Maipark pada Maret 2024, jumlah aset perseroan mencapai Rp1,02 triliun yang mana naik 10,86% dari sebelumnya Rp920 miliar. Jumlah ekuitas perseroan mencapai Rp738,6 miliar yang mana menguat 10,02% dari sebelumnya Rp671,3 miliar.
Sementara itu, jumlah liabilitasnya mencapai Rp281 miliar yang mana naik 13,1% dari sebelumnya Rp248,96 miliar. Tingkat kesehatan finansial perseroan dilihat dari risk based capital (RBC) mencapai 1231,74% pada kuartal I/2024 yang mana meningkat dari 1067,43% pada periode sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel