Pilah-pilih Reksa Dana yang Tepat di Tengah Simpang Siur Suku Bunga The Fed

Bisnis.com,10 Jun 2024, 17:20 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Investor reksa dana disarankan menempatkan modal pada sektor yang tepat, mengingat simpang siur kebijakan suku bunga The Fed dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang belum mereda.

Chief of Investment Insight Investment Management Camar Remoa mengatakan perkembangan pasar modal hingga Mei 2024 cukup volatil. Menurutnya investor perlu melakukan diversifikasi portofolio.

Kondisi saat ini, lanjutnya, membuat volatilitas pasar yang tinggi sehingga investor memilih instrumen yang stabil dan aman. Menurut data yang dia kumpulkan terdapat penurunan unit penyertaan (UP) reksa dana saham, indeks, dan ETF sebesar 3% hingga 10% selama tahun berjalan.

Di sisi lain, reksa dana pendapatan tetap dan terproteksi justru mengalami pertumbuhan sebesar 0,5% hingga 2%. Maka itu Camar menyarankan agar investor mempertimbangkan reksa dana dengan risiko yang lebih terukur.

“Reksa Dana Pendapatan Tetap I-Hajj Syariah Fund ini adalah produk unggulan kami dengan kinerja historis yang mampu mengalahkan benchmark. Dengan performa yang tumbuh relatif stabil dan terukur, durasi portfolio dijaga pada durasi menengah ke pendek sehingga harga tidak terlalu sensitif terhadap volatilitas pasar,” jelas Camar.

Menurutnya imbal hasil 2024 di kisaran 6%-7%, Reksa Dana I-Hajj menawarkan peluang investasi yang relatif stabil bagi para investor di tengah dinamika pasar saat ini.

Sementara itu, London Stock Exchange Group (LSEG) bekerja sama dengan badan riset dan analisis Lipper Fund menganugerahkan 3 penghargaan internasional kepada PT Insight Investments Management  untuk 2 produk Reksa Dana Syariah.

Principal Lipper Global Research LSEG Lipper Tom Roseen mengatakan LSEG Lipper Fund 2024 mengakui bahwa mungkin periode tiga tahun terakhir ini adalah periode paling dramatis yang pernah dialami pasar dalam beberapa dekade.

“Manajer investasi yang diakui adalah manajer investasi yang telah mengarahkan investor mereka melalui pandemi, resesi ringan, perang, inflasi yang melonjak, dan intervensi bank sentral yang dramatis,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini