Bisnis.com, JAKARTA - Emiten maskapai penerbangan BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) tengah berupaya memperbaiki ekuitas negatif demi bisa keluar dari papan pemantauan khusus full call auction (PPK FCA) pada tahun ini.
Perseroan telah mendekam di PPK FCA sejak 30 Januari 2024. Pada saat bersamaan, perseroan juga mengakselerasi penambahan armada pesawat untuk mendorong kinerja keuangan hingga akhir 2024.
Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra mengatakan, perseroan memiliki target bahwa ekuitas dapat berbalik positif pada tahun ini, salah satu strateginya yaitu dengan perubahan perlakuan akuntansi.