Bisnis.com, BANDUNG -- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat (PWM Jabar) akan menggelar rapat pleno terkait tindak lanjut dari instruksi Pengurus Pusat Muhammadiyah untuk pemindahan dana dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke bank syariah lain.
"Hari ini kita mulai akan lakukan rapat pleno," ungkap Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat Ahmad Dahlan kepada Bisnis, Rabu (12/6/2024).
Menurut dia, penarikan dana yang bersumber dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) tersebut tidak akan dilakukan serta merta.
Melainkan, akan dilakukan secara bertahap dan sudah disosialisasikan oleh PP Muhammadiyah. "Kita mem-follow up yang menjadi instruksi PP kepada wilayah," jelas Ahmad.
Ahmad menilai instruksi penarikan dana besar-besaran dari bank syariah plat merah tersebut merupakan upaya dari pihaknya untuk memastikan ekosistem keuangan syariah bisa berjalan optimal.
"Ini hanya bentuk rasionalisasi saja jangan sampai kita menyimpan uang di salah satu bank syariah saja," ungkap dia.
Terlebih, di Jawa Barat AUM sendiri sangat didominasi oleh sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit, sehingga membutuhkan operasional yang besar.
"Kemudian juga keadaan dunia memang ini susah, kita banyak sekolah, SPP pada susah, oleh karena itu uangnya diputar, tapi agar berputar dengan baik, tidak diputar di salah satu bank saja, karena berdasarkan probabilitas, kemungkinan berhasil akan lebih mungkin ketika kita punya banyak pos investasi di berbagai tempat," jelasnya.
Ahmad mengklaim jumlah dana Muhammadiyah Jabar yang disimpan di BSI tidak sebanyak daerah lainnya. Pasalnya, aset PWM Jabar lebih banyak berupa tanah dan bangunan.
Kalaupun ada kas, PWM Jawa Barat lebih banyak berupa emas untuk memastikan nilai tersebut tetap stabil. Hal ini kata dia sudah dilakukan sejak 12 tahun lalu untuk memastikan generasi Muhammadiyah selanjutnya bisa semakin kuat.
"Hal ini juga rasional, karena kita tidak boleh meninggalkan generasi Muhammdiyah lemah dari berbagai aspek, termasuk aspek kesiapan material," jelasnya.
Sebelumnya, Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai memindahkan dana Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dari BSI mengikuti instruksi dari Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.
Ketua PW Muhammadiyah NTB, Falahuddin menjelaskan pemindahan dana dari BSI ke bank Syariah lain mulai dilakukan secara bertahap. Meski demikian, PWM NTB tidak menjelaskan secara detail nominal dan ke Bank mana dipindahkan.
"Kami sudah eksekusi [penarikan dana] dari BSI secara bertahap," jelas Falahudin saat dikonfirmasi, Senin (10/6/2024).
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Proses pemindahan dana Amal Usaha yang disimpan Muhammadiyah, menurut Falahudin, tetap memperhatikan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan BSI.
Dia mengatakan dana yang sudah terikat PKS tidak dipindahkan ke Bank lain agar tidak melanggar PKS yang sudah disepakati.
Terkait dengan pengalihan dana Muhammadiyah, Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar memberikan tanggapan dengan menyampaikan perseroan bakal terus melayani dan mengembangkan ekonomi umat untuk mendorong ekonomi dan keuangan syariah untuk kemaslahatan bangsa.
"Terkait pengalihan dana oleh PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder. Terlebih bagi UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi bangsa,” ucapnya kepada Bisnis, Rabu (5/6/2024).
Lebih lanjut, kata Wisnu, BSI terus berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, baik institusi maupun perorangan untuk meningkatkan inklusi dan penetrasi keuangan syariah.
"Kami berupaya menjadi bank yang modern serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah," terang Wisnu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel