Produktivitas Padi di Indramayu Capai 6,7 Ton per Hektare

Bisnis.com,12 Jun 2024, 16:31 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, INDRAMAYU - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu mencatat rata-rata produktivitas padi dari wilayah kerjanya sebanyak 6,7 ton per hektare.

Pelaksana Tugas DKPP Kabupaten Indramayu Sugeng Heryanto mengatakan sebagian besar lahan pertanian padi di Kabupaten Indramayu sudah memasuki masa panen. Luas lahan panen padi lebih dari 125.000 hektare.

"Saat ini sudah panen 80 persen dan hasilnya variatif tergantung wilayah, ada yang 6 sampai 9 ton. Pada Tahun 2023 lalu rata-rata hasil panennya 6,7 ton. Semoga tahun ini produktivitasnya bisa meningkat,” kata Sugeng, Rabu (12/6/2024).

Kabupaten Indramayu memproduksi beras sebanyak 819.871 ton selama 2023. Angka tersebut membuat daerah di kawasan Metropolitan Rebana ini menjadi penopang daerah produksi beras terbesar di Jawa Barat. 

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), meskipun menjadi produsen beras utama di Jawa Barat, produksi padi di Indramayu mengalami penurunan dibandingkan 2022. 

Pada 2022, produksi salah satu jenis pangan ini mencapai 855.976 ton. Sementara, produksi beras Jawa Barat selama 2023 menembus angka 5,25 juta ton.

Sementara itu, dalam upaya menghadapi musim tanam kedua 2024, para petani di Desa Jatimulya, Kecamatan Terisi mempersiapkan saluran irigasi untuk  memastikan distribusi air yang optimal ke lahan pertanian, terutama selama musim tanam.

Kepala Desa Jatimulya, Rastim mengatakan, pemeliharaan irigasi pertanian menjadi faktor utama lantaran mempengaruhi suksesnya produksi padi para petani.

“Kabupaten Indramayu sebagai lumbung pangan nasional, harus didukung pada faktor-faktor utamanya. Kami menghimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat dapat turut serta aktif dalam pemeliharaan jaringan irigasi agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini