CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Tawarkan Sukuk Rp1 Triliun

Bisnis.com,12 Jun 2024, 16:51 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor./ Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan leasing PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) menggelar Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Sukuk Wakalah Bi Al-istitsmar Berkelanjutan I CIMB Niaga Auto Finance tahap I tahun 2024 sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun. 

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengungkap sumber dana tersebut akan digunakan untuk penyertaan modal kerja pada kegiatan usaha pembiayaan syariah. Dia juga berharap penggalangan dana melalui sukuk tersebut dapat mendukung pertumbuhan pembiayaan kendaraan perseroan. 

“Melalui Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Wakalah Bi Al-istitsmar Berkelanjutan I CIMB Niaga Auto Finance tahap I tahun 2024, kami berharap dapat mendukung pertumbuhan pembiayaan kendaraan pada 2024. CNAF optimis tumbuh positif pada tahun ini, dengan menghadirkan diversifikasi produk pembiayaan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan sebagai alternatif instrumen investasi yang menarik bagi investor,” kata Ristiawan di Jakarta, Rabu (12/6/2024). 

Adapun Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I tahun 2024 terdiri dari dua seri yakni Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender dan Seri B dengan jangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi. Pembayaran imbalan sukuk akan dilakukan setiap tiga bulan yang dimulai pada Oktober 2024 sampai dengan masa berakhir pada Juli 2025 untuk Seri A. Sementara untuk seri B sampai dengan bulan Juli 2027. 

Pembayaran pokok sukuk seri A dan seri B akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebanyak 100% dari jumlah pokok sukuk kan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% dari jumlah pokok Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I Seri A dan Seri B pada tanggal pembayaran kembali dana modal investasi Seri A dan Seri B.

Adapun kupon untuk Seri A berada pada rentang 6,5–7,25% dengan tenor 370 hari kalender dan Seri B berada pada rentang 6,7–7,45% untuk tiga tahun.

Di sisi lain, Direktur Keuangan Perseroan Imron Rosyadi Nur menambahkan penerbitan sukuk tersebut bukan untuk membayar sukuk jatuh tempo yang lama. Tetapi untuk pertumbuhan bisnis perseroan ke depan. Dia pun menyatakan bahwa perseroan menyiapkan plafon sampai Rp5 triliun yang dibagi selama dua tahun. 

“Dengan tahap pertama Rp1 triliun, penggunaannya akan mengcover pembiayaan syariah mobil baru, mobil bekas, dan refinancing,” katanya. 

Selain pendanaan melalui pasar modal, Imron menyebut perseroan juga memiliki pembiayaan bersama (joint financing) bersama PT Bank CIMB Niaga. Selain itu CNAF juga memiliki ekuitas yang cukup kuat yakni mencapai Rp2,1 triliun pada 2023. 

Secara kinerja, CIMB Niaga Finance pada 2023, telah mencatat pembiayaan baru sebesar Rp8,94 triliun yang tumbuh sebesar 13,5% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp7,87 triliun pada 2022. Adapun pembiayaan baru dengan akad syariah mencapai 51% dari total pembiayaan baru. 

Dengan pertumbuhan pembiayaan baru, total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp11,26 triliun atau tumbuh sebesar 21,7% yoy dari Rp9,25 triliun pada 2022. 

Pada 2023, perseroan membukukan laba sebelum pajak atau PBT (Profit Before Tax) sebesar Rp520 miliar yang naik 23% yoy dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp424 miliar. CIMB Niaga Finance mencatatkan rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) sebanyak 1,11% pada 2023.

Angka tersebut masih di bawah angka rata-rata industri yakni 2,44%. Di sisi lain, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) perseroan masing-masing tercatat sebesar 6,8% dan 22,32%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini