Bisnis.com, JAKARTA - Bank digital PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI) besutan Kredivo Group memutuskan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2023, tetapi memanfaatkan labanya untuk menambah saldo laba ditahan perseroan.
Keputusan itu diambil Krom Bank dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Senin 10 Juni 2024
Pemegang saham perseroan menyetujui penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2023 sebesar Rp132,57 miliar atau sebesar 100% seluruhnya digunakan untuk menambah Saldo Laba Ditahan Perseroan (Retained Earning).
“[Ini] dikarenakan Cadangan Umum yang dibentuk Perseroan telah memenuhi 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sesuai dengan ketentuan Pasal 70 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka tidak ada Laba Bersih Perseroan tahun buku 2023 yang dialokasikan untuk Cadangan Umum,” tulis manajemen yang dikutip dalam keterbukaan informasi, Rabu (12/6/2024)
Melansir dari situs resmi perusahaan, memang dari laba bersih perseroan sejak tahun buku 2017 sampai dengan laba bersih perseroan tahun buku 2021 tidak dibagikan dividen kepada pemegang saham, seluruhnya digunakan untuk menambah Saldo Laba Ditahan Perseroan.
Pada rapat yang sama, pemegang saham perseroan juga menyetujui pemberian atas gaji atau tunjangan lainnya bagi seluruh Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang baru adalah maksimal secara keseluruhan Rp6,65 miliar, terhitung sejak ditutupnya rapat sampai dengan rapat berikutnya.
Kemudian, persetujuan atas penghargaan dalam bentuk Bonus/tantiem dengan total maksimal sebesar Rp700 juta yang pemberiannya hanya dilakukan setahun satu kali dan menjadi Beban Usaha di Tahun Buku 2024.
“[Pemegang saham perseroan] memberikan kuasa kepada Komite Remunerasi dan Nominasi yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka penetapan gaji, uang jasa, dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris perseroan tahun buku 2024,” demikian isi ringkasan RUPST Krom Bank.
Untuk diketahui, Krom Bank mencatatkan laba bersih Rp132,57 miliar pada 2023, naik 77,2% secara tahunan dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya Rp74,81 miliar.
Adapun, dari sisi rasio profitabilitas, Krom Bank mencatatkan peningkatan. Di mana, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) naik dari 3,34% pada 2022 menjadi 5,12% pada 2023. Makin naik ROA, maka semakin membaik kemampuan bank dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan.
Selanjutnya, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga naik dari 3,42% pada 2022 menjadi 4,24% pada 2023. Apabila ROE bank naik, maka semakin membaik kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.
Dari sisi intermediasi, Krom Bank telah agresif menyalurkan kredit. Tercatat, penyaluran kredit bank digital ini mencapai Rp1,83 triliun pada 2023, melesat dua kali lipat atau 121,52% yoy. Total aset pun naik 9,8% yoy menjadi Rp3,63 triliun per 2023 .
Terakhir, pada aspek pendanaan, Krom Bank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp347,56 miliar pada 2023, naik 48,97% yoy. Dana murah atau current account saving account (CASA) bank juga naik 79,04% yoy menjadi Rp49,1 miliar.
Meski demikian, DPK yang diraup Krom Bank masih belum mampu menopang penyaluran kredit. Alhasil Krom Bank mencatatkan rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) pada 2023 di level 527,91%, melesat dibandingkan tahun sebelumnya di level 355%.
LDR sendiri menunjukkan kondisi atau tingkat likuiditas suatu bank. Makin tinggi LDR bank, maka semakin ketat likuditasnya. Sebaliknya, semakin kecil LDR, maka semakin longgar likuiditas bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel