Bank Victoria (BVIC) Terbitkan Obligasi untuk Salurkan Kredit, Target Dana Rp1 Triliun

Bisnis.com,12 Jun 2024, 21:38 WIB
Penulis: Arlina Laras
Ilustrasi karyawan mencari informasi terkait obligasi. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) yang dikendalikan oleh anak pendiri Grup Wings, Suzanna Tanojo, bersiap  menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank Victoria dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp1 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi, perseroan mengumumkan rencana penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank Victoria Tahap I Tahun 2024 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp500 miliar. 

“Obligasi Subordinasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah Pokok Obligasi Subordinasi,” tulis pengumuman yang dikutip, Rabu (12/6/2024)

Adapun, bunga Obligasi Subordinasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi Subordinasi, terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Bunga Obligasi Subordinasi pertama akan dilakukan pada 12 Oktober 2024. 

Pembayaran Bunga Obligasi Subordinasi terakhir akan dibayarkan bersamaan dengan pelunasan Pokok Obligasi Subordinasi pada tanggal jatuh tempo, yaitu 12 Juli 2029. Pelunasan Obligasi Subordinasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

Manajemen BVIC melaporkan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank Victoria Tahap I Tahun 2024 ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha terutama pemberian kredit.

Dalam pengumumannya, Bank Victoria memperkirakan jadwal penerbitan obligasi sebagai berikut:

Sebagaimana diketahui, Bank Victoria International menyalurkan kredit sebesar Rp19,03 triliun per Maret 2024. Nilai ini tumbuh 16,35% (YoY) dari sebelumnya senilai Rp16,35 triliun. 

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun BVIC per kuartal I/2024 tercatat sebesar Rp21,7 triliun. Angka tersebut bertambah 13,22% (YoY) dari sebelumnya senilai Rp19,17 triliun. 

Hal ini ditopang oleh kenaikan jumlah deposito sebesar 14,62% (YoY) menjadi Rp16,36 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 75,38% dari total deposito perseroan.

Selanjutnya dana murah (CASA) naik menjadi sebesar Rp5,34 triliun atau tumbuh 9,13% secara tahunan. Jumlah dana murah tersebut berkontribusi 24,62% terhadap DPK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini