Tiket Pesawat Mahal, Wisatawan dari Bali ke Lombok Beralih ke Fast Boat

Bisnis.com,13 Jun 2024, 16:22 WIB
Penulis: Harian Noris Saputra
Kapal feri ASDP./ Dok. ASDP

Bisnis.com, MANGUPURA - Transportasi kapal cepat atau fast boat semakin diminati wisatawan yang akan berkunjung ke Lombok di tengah mahalnya harga tiket pesawat Bali - Lombok

Fast Boat rute Padang Bai - Senggigi maupun rute Padang Bai - Gili Trawangan saat ini menjadi pilihan utama para wisatawan mancanegara maupun domestik. Harga tiket pesawat yang mencapai Rp1 juta ke atas menjadi alasan utama wisatawan beralih ke fast boat.

Sales Marketing & Manager Eka Jaya Fast Boat, I Gusti Ngurah Aryanta menjelaskan mahalnya tiket pesawat memberi dampak positif terhadap kenaikan penumpang Eka Jaya. Keterisian penumpang bisa diatas 90% jika masa high season atau kunjungan wisatawan sedang tinggi.

Dengan kapasitas 260 penumpang, Eka Jaya bisa beroperasi tiga kali dalam satu hari, hal ini menunjukkan tingginya volume penumpang setiap hari. Penumpang masih didominasi oleh wisman dari berbagai negara. Bahkan saat ini banyak wisatawan yang dari Jakarta yang tujuan ke Gili Trawangan lebih memilih turun di Bali dan melanjutkan perjalanan ke Gili menggunakan fast boat.

"Menurut perhitungan Penumpang yang sudah beberapa kali menggunakan fast boat kami, ke Gili Trawangan melalui Bali dengan menggunakan fast boat jauh lebih cepat dan efisien dari segi biaya. Kalau mereka turun di Bandara Lombok, mereka harus ke Pelabuhan Bangsal yang lumayan jauh dari Bandara, kemudian naik perahu motor ke Gili, itu memakan waktu yang lama," jelas Aryanta. 

Eka Jaya mulai Agustus 2024 menambah satu armada, Aryanta menyebut penambahan armada ini dilakukan karena melihat masih besarnya potensi penumpang. Penambahan armada ini diharapkan bisa meningkatkan konektivitas Bali - Lombok yang selama ini menjadi tujuan favorit wisatawan. Selain itu penambahan armada juga bagian dari pembaruan armada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini