Investor Asing di IKN Masih Wait & See, Bappenas: Karena Transisi Pemerintahan

Bisnis.com,13 Jun 2024, 18:45 WIB
Penulis: Maria Elena
Presiden Joko Widodo saat meninjau proyek jalan tol IKN (1/11/2023) - Foto: BPMI Setpres.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa investor asing masih cenderung menunggu atau wait and see menanamkan modalnya di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

"[Investor] domestik sudah banyak. Kalau asing mereka wait and see. Kalau fisiknya sudah masuk, mudah-mudahan untuk wilayah yang lain kita buka untuk siapapun," ujar Suharso usai rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR, Kamis (13/6/2024).

Menurut Suharso, hal ini dikarenakan para investor masih menunggu kepastian dari keberlanjutan proyek IKN pada pemerintahan mendatang.

"Hal yang umum di setiap pergantian kepemimpinan, mereka melihat bagaimana conformity. Kalau itu buat mereka pas, saya kira tidak ada soal, tidak ada isu," jelasnya.

Pada kesempatan berbeda, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahlil Lahadalia menyampaikan belum adanya investasi asing di IKN karena pemerintah pada tahap awal masih memprioritaskan investasi domestik.

Hal ini disampaikan Bahlil dalam rapat kerja bersama dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (11/6/2024).

"Tahap pertama itu adalah investasi PMDN [penanaman modal dalam negeri] semuanya. Belum ada PMA [penanaman modal asing] yang melakukan groundbreaking," katanya.

Untuk diketahui, realisasi investasi IKN hingga Juni 2024 telah mencapai Rp51,35 triliun, dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp100 triliun hingga akhir tahun.

Bahlil menampik bahwa investasi domestik di IKN disebut tidak berprogres. Dia menegaskan bahwa terdapat salah satu proyek investasi PMDN hampir rampung.

"Kemarin saya baru pulang dari sana [IKN], seminggu lalu, hotel sudah hampir jadi, rumah sakit sudah hampir jadi," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini