Jamaah Haji Bergerak dari Muzdalifah ke Mina, Kemenag Diminta Prioritaskan Kelompok Ini

Bisnis.com,16 Jun 2024, 21:15 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi
Jamaah calon haji Indonesia tiba di Makkah Jamaah calon haji Indonesia tiba di Hotel Al-Wahdah Tower Al Mutamayiz, Makkah, Arab Saudi, Senin (20/5/2024) malam. Kementerian Agama menyatakan sebanyak 3.425 jamaah calon haji Indonesia yang tergabung dalam 8 kelompok terbang (kloter) pertama telah tiba di Makkah dari Madinah dengan menggunakan bus pada 20 Mei 2024. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) diminta mengantisipasi terjadi penumpukan jamaah haji asal Indonesia saat berada di Muzdalifah.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily menyarankan Kemenag menyiapkan tim yang bersiaga menjemput jamaah haji asal Indonesia. Dia minta para petugas haji Kemenag memastikan ketersediaan air minum di tenda-tenda jemaah dan kebutuhan dasar seperti makan dan minum. 

"Kami meminta agar petugas ada di titik-titik penjemputan di Muzdalifah dipastikan mereka stand by dan terus berkomunikasi dengan jemaah sehingga pengaturannya bisa cepat dan tanggap," tutur Ace di Jakarta, Minggu (16/6).

Selain itu, dia mengingatkan pentingnya memperhatikan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Menurut Ace, petugas Kemenag harus memprioritaskan jemaah haji asal Indonesia yang sudah lansia dan berisiko tinggi dalam pergerakan ini.

"Lokasi tenda mabit ke jamaroh mina itu cukup jauh, sekitar 3-4 kilometer. Kami minta agar disediakan golf car dan kursi roda untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan jemaah lansia," katanya.

Dia juga menekankan pentingnya antisipasi terhadap potensi peningkatan angka kematian selama puncak haji. Berdasarkan data sebelumnya, kata Ace, angka kematian cenderung meningkat pada saat puncak ibadah haji.

 "Dari data atau pola selama ini, puncak ibadah haji justru menimbulkan kenaikan angka meninggal. Seperti tahun lalu, ada kenaikan pada saat puncak haji," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Thomas Mola
Terkini