Bisnis.com, JAKARTA — Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912 berencana untuk menjual aset tanah dan bangunan untuk melakukan pembayaran klaim tertunda. Rencana tersebut juga masuk dalam Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) perseroan yang saat ini tengah dalam proses revisi.
Baru-baru ini, manajemen mengungkap bahwa sudah ada peminat untuk aset perseroan yang berada di Jakarta. Diketahui, AJB Bumiputera 1912 memiliki beberapa aset tanah dan bangunan di Jakarta.
"Sudah ada yang minat serius atas aset di Jakarta," kata Sekretaris Perusahaan AJB Bumiputera 1912 Hery Darmawansyah kepada Bisnis, Kamis (13/6/2024).
Hery tidak menjelaskan secara rinci terkait dengan aset tersebut. Namun dalam catatan Bisnis, ada beberapa aset tanah dan bangunan AJB Bumiputera yang akan dijual di antaranya Hotel Bumi Surabaya, di Jawa Timur, tanah di TB Simatupang Jakarta, gedung wisma, hingga tanah yang berlokasi di Setiabudi Jakarta.
Berdasarkan laporan keuangan bulanan AJB Bumiputera 1912 pada April 2024, jumlah aset AJB Bumiputera 1912 mencapai Rp10,38 triliun. Aset terdiri dari aset investasi mencapai Rp6,4 triliun dan bukan investasi Rp3,97 triliun.
Berikut daftar aset AJB Bumiputera 1912:
Aset investasi:
- Deposito berjangka dan sertifikat deposito: Rp95,18 miliar
- Saham: Rp108,03 miliar
- Obligasi korporasi: Rp18,7 miliar
- Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Negara RI (SBN): Rp525,32 miliar
- Reksadana: Rp127,7 miliar
- Efek beragun aset: Rp5,6 miliar
- Bangunan dengan hak strata atau tangan dengan bangunan investasi: Rp4,44 triliun
- Pinjaman polis: Rp478,4 miliar
Aset bukan investasi:
- Kas dan bank: Rp337,4 miliar
- Tagihan premi penutupan langsung: Rp6,5 miliar
- Tagihan klaim reasuransi: Rp40,7 miliar
- Tagihan hasil investasi: Rp512,5 miliar
- Bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan: Rp2,67 triliun
- Aset tetap lain: Rp24,57 miliar
- Aset lain: Rp379,47 miliar.
Bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan menjadi aset paling banyak AJB Bumiputera 1912 baik dalam bentuk investasi maupun bukan. Bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan untuk investasi saja mencapai Rp4,44 triliun yang meliputi 69,3% dari total aset investasi. Sementara yang bukan investasi mencapai Rp2,67 triliun atau sekitar 67,28% dari total aset bukan investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel