Salat Bersama Jokowi, Ketua KPU: Sebuah Kebetulan

Bisnis.com,17 Jun 2024, 10:40 WIB
Penulis: M Faisal Nur Ikhsan
Ketua KPU Hasyim Asy'ari (tengah) hadir dan menjadi khatib dalam salat Id yang dilaksanakan di Kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, pada Senin (17/6/2024)./Bisnis/Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari memberikan ceramah Iduladha kepada jamaah salat Id di Kawasan Simpang Lima pada Senin (17/6/2024). Uniknya, di antara ribuan jemaah yang kebanyakan berasal dari Kota Semarang itu, ada sosok Presiden Joko Widodo dan istri yang sama-sama ikut merayakan Iduladha di Kota Semarang.

"Saya kebetulan orang Semarang dan sedang pulang kampung. Jadi ya sebuah kebetulan lah, saya kira begitu," ucap Hasyim saat ditemui wartawan.

Hasyim mengungkapkan bahwa sejak jauh-jauh hari, dirinya telah dihubungi oleh Takmir Masjid Baiturrahman Kota Semarang.

Ahmad Daroji, Ketua Takmir, meminta Ketua KPU sekaligus Dosen Universitas Diponegoro itu untuk hadir dan menjadi khatib salat Id. Barulah kemudian, pada Sabtu (15/6/2024) pekan lalu, Hasyim menerima informasi bahwa Presiden Jokowi bakal ikut serta menjadi jamaah salat Id di Kawasan Simpang Lima.

"Jadi sebetulnya ada atau tidak adanya Pak Jokowi salat Id [di Kota Semarang], saya memang sejak awal diminta jadi khatib di sini. Bukan kemudian gara-gara ada Pak Jokowi saya lalu diminta menjadi khatib, enggak," ungkap Hasyim.

Pelaksanaan ibadah salat Id di Kawasan Simpang Lima Kota Semarang sendiri dihadiri oleh ribuan jemaah. Hasyim menyebut, kondisi cuaca yang relatif cerah menjadi berkah tersendiri lantaran pelaksanaan ibadah yang dilakukan di luar ruangan.

"Kalau misalkan hujan akan kerepotan, kita menggelar salat di Lapangan. Dan ini satu kebahagiaan buat masyarakat Jawa Tengah, khususnya masyarakat Semarang karena ini kesempatan terakhir salat Id terakhir Pak Jokowi sebagai presiden," jelas Hasyim.

Dalam kesempatan tersebut, Hasyim memberikan ceramah tentang pentingnya ibadah kurban bagi seorang Muslim. Mantan Kepala Satuan Koordinasi Wilayah Banser Jawa Tengah tersebut menyampaikan bahwa kurban adalah bentuk ujian keimanan dan ketakwaan.

"Daging, darah yang mengalir dari kurban itu, tidak diterima Allah. Tetapi yang diterima itu keimanan dan ketakwaan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini