Indeks Bisnis-27 Dibuka Turun, Saham MEDC, TLKM, BRIS Meningkat

Bisnis.com,19 Jun 2024, 09:46 WIB
Penulis: Dionisio Damara Tonce
Mahasiswa beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka melemah pada perdagangan awal pekan ini, Rabu (14/6/2024) seturut dengan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski demikian, saham MEDC, TLKM, dan BRIS masih menguat.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini dibuka turun 0,14% menuju level 511,15. Tercatat 14 saham meningkat, 10 terkoreksi, dan 3 saham stagnan.

Saham yang naik, antara lain PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) sebesar 3,17% ke Rp1.300, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) naik 2,94% ke Rp2.800, dan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) meningkat 2,19% menuju Rp2.330.

Adapun saham yang melemah adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) sebesar 5,78% ke Rp1.385, lalu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 1,91% ke Rp4.100, dan saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) turun 1,33% ke Rp1.110.

Di sisi lain, IHSG melemah sebesar 0,30% atau 20,22 poin menuju 6.714,60. Indeks komposit sempat menguat setelah pembukaan dan bergerak di rentang 6.734 hingga 6.750 pada awal sesi.

Sebanyak 148 saham bertengger di zona hijau, lalu 224 saham melemah, dan 188 saham stagnan. Total market cap tercatat mencapai Rp11.484,64 triliun.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho mengatakan, seiring dengan liburnya BEI pada Senin dan Selasa pekan depan, dia berharap pergerakan bursa global tidak bergerak fluktuatif yang berisiko berdampak ke IHSG.

“Bursa Indonesia akan libur pada Senin dan Selasa, mudah-mudahan bursa global tidak bergerak fluktuatif pada dua hari itu, mengingat bursa Eropa pada beberapa hari ke belakang cukup volatil terdampak hasil pemilu parlemen Uni Eropa,” ujar Adityo.

Dia mengatakan data ekonomi yang akan dinantikan pada pekan depan antara lain keputusan RDG Bank Indonesia terkait BI Rate, yang diperkirakan masih akan dipertahankan di level 6,25%. Selain itu juga akan dinantikan keputusan suku bunga Bank of England dan tingkat inflasi Inggris yang berpotensi menjadi penggerak pasar pada pekan depan. 

“Untuk saham sendiri tampaknya bilamana BI Rate tetap dipertahankan di level 6,25% efeknya paling tidak cukup netral bagi saham-saham perbankan yang saat ini masih diterpa tekanan jual," katanya.

Mirae Asset Sekuritas memprediksi pada pekan depan level support IHSG di 6.713 dan 6.663, sementara untuk resistance di level 6.783 dan 6.827. Alhasil, Adityo menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu sembari menunggu tekanan jual di pasar mulai mereda.

------------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini