Premi Asuransi Umum Tembus Rp32,71 Triliun, Nilai Polis Mobil Naik Dobel Digit Kuartal I/2024

Bisnis.com,20 Jun 2024, 20:34 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Ilustrasi asuransi kendaraan/ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatatkan premi sebanyak Rp32,71 triliun pada kuartal I/2024. Angka tersebut meningkat sebanyak 26,1% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp25,94 triliun pada kuartal I/2023. 

Peningkatan tersebut juga lebih banyak apabila dibandingkan dengan kenaikan pada periode yang sama tahun lalu, di mana premi asuransi umum mengalami peningkatan sebanyak 16,4%. Pertumbuhan tersebut salah satunya didukung oleh melonjaknya asuransi kendaraan bermotor di tengah melambatnya penjualan motor dan mobil baru pada awal 2024.

Anggota Departemen Statistik AAUI Sri Purwaningsih mengungkap penurunan premi pada lini bisnis kendaraan di tengah menurunya penjualan kendaraan belum terlihat. Dia mengatakan perusahaan asuransi umum secara akuntansi baru mengakui pendapatan setelah realisasi pembayaran. 

“Selain itu, pertumbuhan asuransi kendaraan itu juga didapat dari used car [mobil bekas], jadi mungkin belum terlihat pada kuartal ini,” kata Sri dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2024). 

Berdasarkan data AAUI pada kuartal I/2024, premi dari lini bisnis kendaraan mencapai sebanyak Rp5,9 triliun yang mana mengalami kenaikan sebanyak 13,8% yoy dibandingkan Rp5,2 triliun. Dengan capaian tersebut, premi kendaraan menjadi lini bisnis terbanyak kedua. 

Adapun pada urutan pertama ada properti dengan premi dicatat sebanyak Rp9,5 triliun. Jumlah ini meningkat 51% dibandingkan pada kuartal I/2023 yang mencapai Rp6,3 triliun. Ketiga ada asuransi kredit yang preminya pada kuartal I/2024 mencapai Rp4,9 triliun yang mana naik 19,3% yoy dari sebelumnya Rp4,14 triliun. 

Namun demikian, ada beberapa lini bisnis yang mengalami penurunan pada kuartal I/2024. Beberapa lini bisnis yang mengalami penurunan antara lain yakni satelit yang penurunnya mencapai 4%, kemudian asuransi kecelakaan diri yang turun 9,3% menjadi Rp769 miliar dari sebelumnya Rp848 miliar. Terakhir suretyship yang mengalami penurunan 3,8% menjadi Rp554 miliar dari sebelumnya Rp579 miliar.

Asuransi Umum Bayar Klaim Rp11,5 Triliun 

Dari sisi klaim, industri asuransi umum membayarkan klaim sebanyak Rp11,5 triliun pada kuartal I/2024 yang mana naik 16,9% dibandingkan Rp9,8 triliun pada kuartal I/2023.  Adapun klaim yang mengalami peningkatan terbanyak adalah lini bisnis energy onshore yang mencapai Rp35 miliar yang mana meningkat 4.031,7% yoy dari sebelumnya Rp1 miliar. 

Kemudian, asuransi kredit yang mengalami peningkatan sebanyak 35,5% yoy menjadi Rp3,9 triliun dari sebelumnya Rp2,9 triliun pada kuartal I/2023. Kemudian ada juga marine cargo yang mencatatkan peningkatan klaim 27,3% yoy menjadi Rp419 miliar dari sebelumnya Rp329 miliar pada kuartal I/2023. 

Ada beberapa lini bisnis yang klaimnya justru mengalami penurunan, beberapa di antaranya yakni properti yang turun 10,2% yoy menjadi Rp1,66 triliun dari sebelumnya Rp1,85 triliun.Kemudian lini  bisnis satelit yang mengalami penurunan 100% Karena tidak ada pembayaran klaim selama kuartal I/2024. Pada kuartal I/2023, klaim lini bisnis satelit mencapai Rp36 miliar. Kemudian ada pula asuransi kecelakaan diri yang turun 43,9% yoy menjadi Rp159 miliar dari sebelumnya Rp284 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini