Bisnis.com, JAKARTA - Industri farmasi sejatinya memiliki peluang untuk mempertahankan kinerja cemerlang pascapandemi Covid-19. Namun, angin segar tersebut tampaknya tak dirasakan oleh perusahaan farmasi pelat merah, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) yang diadang kerugian.
Hal ini tercerminkan dari pembukuan kerugian dalam 2 tahun terakhir hingga rencana penutupan lima pabrik obat yang dicanangkan berlangsung 3-5 tahun ke depan. Langkah ini disebut sebagai upaya rasionalisasi dan bagian dari reorientasi bisnis.
Rencana tersebut diterangkan dalam paparan Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan direktur utama BUMN farmasi, Rabu (19/6/2024).