Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI menjadi emiten yang aktif berkontribusi di bursa dan mendorong IHSG.
Adapun, BRIS sendiri memiliki pertumbuhan market value yang tinggi dengan pertumbuhan secara tahunan 30% dan tumbuh 31% secara year-to-date.
“BSI resmi masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar, seiring harga saham BRIS yang melesat, sehingga mendorong market cap perseroan menembus Rp131,47 triliun pada 13 Maret 2024,” ujarnya dalam sambutan Opening Ceremony BSI International Expo 2024, Kamis (20/6/2024).
Dari sisi kinerja keuangan, kata Tiko, BSI merupakan satu-satunya Bank Syariah di jajaran Top 5 Bank di Indonesia dengan dengan total aset mencapai Rp353,4 triliun dan laba bersih tahun 2023 mencapai Rp5,7 triliun.
“BSI juga merupakan kontributor zakat terbesar di Indonesia yaitu sebesar Rp222 miliar pada 2023 dan ditargetkan terus meningkat setiap tahunnya,” ujarnya.
Dalam hal ekspansi, BSI telah membuka cabang operasional di Dubai, Uni Emirat Arab dan saat ini sedang berproses membuka cabang di Saudi Arabia dan terus mengembangkan potensi islamic ecosystem terutama dari bisnis haji dan umrah.
Tiko juga mengatakan melalui BSI International Expo 2024 ini BSI telah terlibat aktif menjajaki pasar internasional, karena menghadirkan belasan negara, seperti Arab Saudi, Mesir, Pakistan, Inggris, Korea Selatan, Qatar, Jepang, dan Malaysia sebagai potential buyer dari UMKM. Dirinya pun akan mendorong agar acara ini bisa terlaksana setiap tahunnya.
“Kementerian BUMN bersama BSI berkomitmen penuh mendorong Indonesia membangun kapasitas dan kapabilitas, untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam halal value chain global, sehingga Indonesia dengan memanfaatkan keunggulan muslim kedua terbesar mampu menjadi pusat industri halal dunia,” katanya.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel