Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Mei 2024 mengalami perlambatan. Adapun, Penyaluran kredit bank terdorong oleh moncernya segmen korporasi.
Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI) penyaluran kredit pada Mei 2024 tercatat sebesar Rp7.311,7 triliun, atau tumbuh 11,4% secara tahunan (year-on-yar/yoy) setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 12,3% yoy.
Perkembangan kredit terutama didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit kepada debitur korporasi sebesar 15,9% yoy dan kredit perorangan 6,5% yoy.
Bila dilihat secara jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada Mei 2024 dipengaruhi oleh perkembangan kredit modal kerja, kredit investasi maupun kredit konsumsi.
Kredit modal kerja pada Mei 2024 tumbuh 10,8% yoy, setelah tumbuh sebesar 12,4% yoy pada bulan sebelumnya. Perkembangan KMK bersumber dari pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan.
Selanjutnya, Kredit investasi (KI) pada Mei 2024 tumbuh sebesar 13,8% yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 14,6% yoy terutama bersumber dari sektor industri pengolahan dan sejenisnya serta sektor listrik, gas dan air bersih.
Sementara itu, kredit konsumsi (KK) tumbuh sebesar 10,1% pada Mei 2024, relative stabil dengan pertumbuhan April 2024 terutama didorong oleh perkembangan kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit multiguna.
Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan tren kinerja kredit masih akan mengalami perlambatan hingga akhir tahun.
"Penyebabnya adalah kondisi geopolitik, suku bunga dan kondisi ekonomi serta daya beli yang belum sepenuhnya membaik. Isu lain bagi perbankan adalah terkait likuiditas yang perlu dijaga agar tetap baik,” ujarnya kepada Bisnis yang dikutip Jumat (21/6/2024)
Adapun dari sisi pemain industri, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2024 di berbagai sektor akan tumbuh positif.
“Pada tahun 2024, kami menargetkan pertumbuhan total kredit sebesar 9-10%,” ujar EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn kepada Bisnis.
Ke depannya, BCA senantiasa akan menyalurkan kredit ke sektor-sektor potensial dengan tetap memperhatikan berbagai pertimbangan seperti kondisi perkonomian domestik maupun global.
“Kami berkomitmen menyalurkan kredit secara pruden, sekaligus mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dengan penerapan manajemen risiko disiplin,” ujarnya.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga menyampaikan berdasarkan guidance pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi berada di kisaran 13-15% yoy.
VP Corporate Communication Bank Mandiri Ricky Andriano mengatakan pertumbuhan kredit akan memperhatikan portfolio guideline dan fokus pada sektor-sektor yang prospektif maupun resilien diantaranya adalah perkebunan, industri makanan & minuman, serta energi & air.
“Selain itu, kami melanjutkan strategi pertumbuhan kredit yang telah dijalankan selama beberapa tahun terakhir melalui penguatan core competence Bank Mandiri di segmen wholesale dan meningkatkan pertumbuhan segmen retail dengan pendekatan value chain yang berbasis ekosistem serta fokus pada sektor unggulan di wilayah Indonesia,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel