Begini Penyesuaian Bunga Simpanan dan Kredit di BTN, Naik atau Turun?

Bisnis.com,21 Jun 2024, 20:46 WIB
Penulis: Arlina Laras
Logo Bank BTN/btn.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) atau BTN masih melakukan pertimbangan terhadap kemungkinan penyesuaian suku bunga baik simpanan dan kredit di tengah BI Rate yang masih tertahan di level tinggi yakni 6,25%.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan nantinya penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan seberapa besar tekanan cost of fund (biaya dana).

“[Saat ini] belum [ada penyesuaian]. Nggak tahu kalau bulan depan ya,” ujarnya kepada awak media di Jakarta, Jumat (21/6/2024)

Lebih lanjut, dia menyebut hal yang menarik adalah biaya dana alias cost of fund perseroan per Mei 2024 yang turun lima basis poin. Hal ini lantaran adanya perpindahan dana mahal institusi ke sumber dana kelas menengah alias mid size. 

Sebagaimana diketahui, berdasarkan presentasi perusahaan, CoF BTN per Maret 2024 mencapai 4,2%, angka ini naik 60 basis poin (bps) dari periode yang sama tahun lalu yakni 3,6%.

“Mudah-mudahan bisa turun lagi CoF walaupun kecil ya. [Jadi] kayaknya nggak perlu menaikkan suku bunga kredit lah, menurut saya,” harapnya.

Lebih lanjut, Nixon menyampaikan bahwa saat ini tantangan yang dihadapi perbankan adalah mahalnya harga dana pihak ketiga di pasar, yang dipengaruhi oleh kondisi suku bunga acuan yang tinggi dan naiknya kurs mata uang.

Adapun, ‘harga mahal’ sendiri merujuk pada biaya yang tinggi yang harus dibayar oleh perbankan untuk memperoleh dana dari pihak ketiga, seperti nasabah atau institusi lainnya.

Alhasil, Nixon menyatakan BTN pun mencari celah efisiensi dengan cara mengubah dana-dana mahal institusi ke sumber yang lebih murah yaitu institusi kelas menengah. 

“Kita melihat celah dari efisiensi adalah konversi dana-dana mahal institusi, ini diubah dan [kita] mencari dana-dana institusi kelas menengah. Jadi, kita bikin satu organisasi mid size institution, [kinerja] lumayan, per Mei 2024 sudah mencapai Rp42 triliun, tumbuh 46% dibanding tahun lalu,” ucapnya.

Menurutnya, perseroan sendiri tidak bisa semena-mena untuk langsung menurunkan suku bunga. “Jadi [caranya] kita coba shifting ke yang secara position kita tawar menawarnya lebih baik,” ucapnya. 

Sebagai informasi, pada kuartal I/2024, BTN membukukan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 14,8% menjadi Rp344,2 triliun, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp299,7 triliun.   

Nixon menuturkan kredit dan pembiayaan perumahan masih menyumbang porsi mayoritas sekitar 85% dari seluruh kredit dan pembiayaan yang disalurkan perseroan. Selama kuartal I/2024, total kredit dan pembiayaan perumahan mencapai Rp292,7 triliun naik 10,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp264,5 triliun.

Terkait pendanan, BTN telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp357,74 triliun, naik 11,9% dari sebelumnya Rp319,6%. 

Apabila dirinci, dana murah tumbuh 7,1% menjadi Rp178,6 triliun. Lalu, deposito tumbuh 17,2% menjadi Rp179,1 triliun. Komposisi dana murah tercatat sebesar 49,9% pada kuartal I/2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini