AAUI Catat Investasi Asuransi Umum Capai Rp116,16 Triliun, Didominasi SBN

Bisnis.com,24 Jun 2024, 20:56 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat investasi asuransi umum mencapai Rp116,16 triliun pada kuartal I/2024. Angka tersebut meningkat 21,78% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp95,38 triliun. 

Dari data AAUI, Surat Berharga Negara (SBN) mendominasi total investasi perusahaan asuransi umum yang mencapai 32% dari keseluruhan investasi dengan jumlah Rp36,92 triliun pada kuartal I/2024. Porsi tersebut meningkat di mana perusahaan asuransi umum menempatkan investasinya pada SBN sebanyak Rp29,69 triliun pada kuartal I/2023.. 

Instrumen investasi lainnya yang paling banyak ditempatkan perusahaan asuransi umum adalah deposito berjangka dan sertifikat yang mencapai 23% dengan nominal Rp26,33 triliun. Kemudian, reksadana dengan porsi mencapai 19% dari total investasi dengan nominal R22,53 triliun. 

Tidak hanya sampai disitu, ada pula obligasi korporasi yang porsinya mencapai 11% dari total investasi dengan nominal Rp12,37 triliun. Sementara itu, porsi investasi saham hanya mencapai 5% dengan nominal Rp5,4 triliun. Sementara itu investasi lainnya mencakup 11% dengan nominal Rp12,61 triliun. 

Perusahaan Reasuransi

Tidak hanya perusahaan asuransi umum, AAUI juga mencatat investasi reasuransi pada kuartal I/2024. Investasi perusahaan asuransi per kuartal I/2024 mencapai sebanyak Rp19,84 triliun, yang mana naik 8,53% dari sebelumnya Rp18,28 triliun.

Dari total tersebut, SBN menempati porsi sebanyak 37% dari total investasi perusahaan reasuransi dengan total Rp7,38 triliun. Sementara itu deposito berjangka dan sertifikat mencapai 32% dari total keseluruhan investasi mencapai Rp6,32 triliun. 

Di sisi lain, investasi reksadana porsinya mencapai 12% dari total investasi sebanyak Rp2,41 triliun. Sementara obligasi korporasi mencapai 10% dengan nominal sebanyak Rp1,95 triliun. Sementara saham hanya mencapai 2% dengan nominal Rp40 miliar. Investasi lainnya mencapai 7% dengan total Rp1,28 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini